Kompas TV nasional politik

Rocky Gerung: Amerika Serikat Peringatkan Jokowi Lewat GP Ansor

Kompas.tv - 1 November 2020, 11:30 WIB
rocky-gerung-amerika-serikat-peringatkan-jokowi-lewat-gp-ansor
Menlu AS Mike Pompeo bertemu dengan Menlu RI Retno Marsudi di Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Kamis (29/10/2020). (Sumber: Associated Press)
Penulis : Tito Dirhantoro

"Jadi, Amerika Serikat mau menghitung ulang papan catur di Laut China Selatan dengan melakukan konsolidasi."

Lebih lanjut, Rocky Gerung, menuturkan melawatnya Pompeo ke GP Ansor juga bermakna politis dan pada akhirnya bisa ditebak.

Selain menghitung ulang papan catur perpolitikan dan militer, kata Rocky Gerung, Amerika Serikat secara tidak langsung juga hendak memperingatkan Jokowi.

Itu terlihat dari kunjungan Pompeo ke GP Ansor. Dalam kesempatan itu, Pompeo bahkan mengatakan untuk mewaspadai bahaya Komunis China.

Baca Juga: Menlu AS Mike Pompeo Datang ke Indonesia Bahas Hubungan Bilateral

Menurut Rocky, tidak mungkin Pompeo sampai berani mengatakan secara terbuka terkait masalah komunis. Sebab, hal itu merupakan kalkulasi terakhir untuk menegur Indonesia.

Adapun cara Amerika Serikat mendekati GP Ansor, kata Rocky, merupakan taktik soft power. GP Ansor, menurut dia, dimanfaatkan untuk menegur pihak Istana yang condong ke China.

"Sebetulnya Amerika menegur Indonesia melalui GP Ansor. Itu pesan diplomatiknya begitu. Itu cara-cara yang kita pahami kalau kita belajar strategi soft power Amerika," kata Rocky Gerung.

"Ansor dimanfaatkan dalam pengertian diplomasi dunia oleh Amerika untuk menegur Istana yang condong ke China. Kan tak mungkin Pompoe bilang hal yang sama ke Presiden Jokowi."

Baca Juga: Menlu AS Mike Pompeo Berkunjung ke Indonesia, Bahas Ekonomi hingga Keamanan Laut China Selatan

Rocky menambahkan, GP Ansor dipilih Amerika Serikat karena dinilai mewakili mayoritas Islam yang bergerak secara militan. GP Ansor juga dinilai lebih terlihat daripada manuver politik NU.

"Kehadiran Menlu AS di GP Ansor itu artinya ada hitungan yang stagtis karena GP Ansor mewakili mayoritas Islam," ujarnya.

Walaupun demikian, Rocky Gerung meyakini antara Pompeo dan NU telah ada pembicaraan terlebih dahulu sebelum mengunjungi GP Ansor.

"Tentu sebelumnya ada pembicaraan dengan NU, mungkin diplomasi setengah kamar," ujar Rocky.

Baca Juga: Hadiri Acara GP Ansor, Menlu AS Mike Pompeo Puji Pancasila




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x