Kompas TV nasional peristiwa

Pengakuan Kades soal Warga Lihat Terpidana Cai Changpan Sebelum Tewas: ke Sini Lewat Hutan

Kompas.tv - 19 Oktober 2020, 11:32 WIB
pengakuan-kades-soal-warga-lihat-terpidana-cai-changpan-sebelum-tewas-ke-sini-lewat-hutan
Terpidana mati Cai Changpan aliasi Cai Ji Fan alias Antoni ditemukan tewas gantung diri. Cai Changpan merupakan napi yang kabur dari Lapas Klas I Tangerang pada 14 September 2020. (Sumber: dok. Dttipidnarkoba Bareskrim Polri)
Penulis : Fadhilah

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.TV - Polisi akhirnya menemukan Antoni alias Cai Changpan di gudang pembakaran ban di Kampung Cikidung, Desa Koleang, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Dia ditemukan dalam keadaan tewas pada Sabtu (17/10/2020) sekitar pukul 10.30 WIB. Polisi menyebutkan, pria asal Tiongkok itu bunuh diri.

Cai Changpan sendiri merupakan terpidana mati kasus narkoba yang kabur dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Kota Tangerang, Banten.

Baca Juga: Ditemukan Bunuh Diri Setelah Kabur dari Penjara, Jenazah Cai Changpan Diotopsi di RS Polri

Penemuan Cai Changpan

Kepala Desa (Kades) Koleang Abdul Rohman menceritakan detik-detik penemuan narapidana kasus narkoba yang kabur dari Lapas Kelas 1 Tangerang itu.

Menurut Abdul, lokasi penemuan jenazah Cai Changpan berada dua kilometer dari jalur utama jalan raya.

Kondisi jalan berupa tanah merah belum beraspal yang dikelilingi hutan. Lokasi itu jauh dari permukiman warga.

Warga Desa Koleang sempat kaget dengan kedatangan mobil ambulans pada Sabtu siang itu.

"Memang di situ ada jalan kabupaten yang sudah jelek rusak. Masuknya perbatasan desa, hutan. Jadi kemarin itu tiba-tiba saja ada ambulans datang ke sini," kata Abdul dikutip dari Kompas.com, Sabtu (17/10/2020).

Abdul langsung menuju lokasi memastikan kedatangan ambulans itu.

Baca Juga: Polisi Dalami Motif Cai Changpan Bunuh Diri

Ambulans untuk mengevakuasi Cai Changpan yang ditemukan tak bernyawa di gudang pembakaran ban Kampung Cikidung, Desa Koleang, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (17/10/2020). (Sumber: KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN)

Evakuasi Jenazah

Tiba di lokasi, jenazah Cai Changpan telah dievakuasi ke mobil ambulans. Karena tak bisa masuk, ia hanya bisa menyaksikan proses penggeledahan dan evakuasi jenazah dari jauh.

Abdul juga melihat seorang satpam yang disebut sebagai saksi dibawa polisi. Satpam itu, kata dia, merupakan warga Desa Koleang.

Warga itu bekerja sebagai satpam di pabrik pembakaran ban itu. Meski pabrik itu telah tutup sejak beberapa bulan lalu, satpam itu masih sering berada di sana.

"Satpam ini kebetulan punya peliharaan ayam, kandang ayam di sana. Jadi pas dibawanya ke TKP kebetulan ada dia," ungkap Abdul.

Ia berharap satpam itu tak terlibat dengan masalah itu. "Semoga saja dia enggak terlibat dengan masalah ini, dia asli warga desa sini," kata dia.

Baca Juga: Alasan Jenazah Cai Changpan Diautopsi

Warga Pernah Lihat Cai Changpan

Polisi sempat kerepotan mengungkap kasus pelarian Cai Changpan dari Lapas Kelas 1 Tangerang.

Cai Changpan disebut bersembunyi di hutan yang terletak antara Tenjo dan Jasinga.

Sejak itu, polisi menyisir setiap desa menggunakan anjing pelacak. Setidaknya ada empat desa yang disisir di Jasinga, yakni Desa Pangaud, Barengkok, Bagoang, Setu, dan Koleang.

Pencarian dilakukan dari setiap desa hingga masuk ke dalam hutan di pegunungan. Warga pun ikut memberi petunjuk selama pencarian berlangsung.

Dari beberapa keterangan, Cai Changpan memiliki sejumlah bidang tanah dan mempunyai usaha pembakaran ban. Usaha pembakaran ban itu dikelola istrinya.

Namun, tanah dan gudang pembakaran ban itu sudah dijual sejak Cai Changpan mendekam di penjara.

"Pas dia tertangkap dulu (kasus narkoba) itu, langsung dia jual (tanah dan usaha pembakaran ban). Jadi kepolisian sudah feeling mungkin pasti akan ke wilayah kita karena dia (Cai Changpan) pernah punya tanah di sini," ungkap Abdul.

Sehari sebelum penemuan jenazah, seorang warga melihat Cai Changpan masuk ke gudang pembakaran itu.

Ia melewati hutan di antara gunung. Berdasarkan informasi dari warga itu, polisi langsung mengejar Cai Changpan.

"(Sehari ditemukan) iya hari Jumat, ada warga yang lihat (Cai Changpan) dia ke sini lewat hutan di wilayah gunung di desa ini. Malam Sabtu langsung penjagaan ketat perintah dari Kapolsek dan Alhamdulillah kemarin ada titik temunya," ujar dia.

Atas kejadian itu, Abdul meminta warganya lebih hati-hati menerima tamu dari luar daerah.

Sementara itu, Kapolsek Jasinga AKP Lukito Sadoto membenarkan informasi tersebut. Namun, Lukito enggan bicara lebih banyak terkait kasus itu.

"Kalau TKP memang benar di wilayah kita, jadi kami mendampingi. Langsung ke Polda Metro Jaya," singkat Lukito melalui pesan kepada Kompas.com.

Baca Juga: Detik-detik Polisi Temukan Cai Changpan Gantung Diri di Hutan, Sempat Ancam Satpam Sebelum Tewas


Aset Dijual

Camat Jasinga Hidayat Saputradinata membenarkan bahwa Antoni alias Cai Changpan mempunyai sejumlah tanah dan bisnis pembakaran ban di kawasan itu. Namun, sejumlah aset itu dijual pada 2018.

"Dulu itu dia ke sini memang cari tempat baru selain di tempat istrinya di Tenjo itu. Mafia narkoba kan gimana caranya biar lolos dan dia hafal lokasi di sini," kata Hidayat kepada Kompas.com.

Hidayat menjelaskan, pabrik pembakaran ban yang merupakan tempat penemuan jenazah Cai Changpan itu sudah tak aktif sejak beberapa bulan lalu.

Sebab, tim pengawas Lembaga Masyarakat Desa Hutan mendapat banyak pengaduan dari masyarakat terkait polusi dari gudang itu.

Pengaduan itu ditindaklanjuti. Tim tak menemukan izin bangunan dan aktivitas gudang itu.

"TKP sekarang itu yang punya orang lain dan pembakaran ban udah lama ditutup. Tidak aktif. Nah untuk yang ngontrak masih dicari tapi memang di lokasi itu ada penjaganya," bebernya.

Menurutnya, gudang pembakaran ban itu dicurigai karena polisi pernah menemukan beberapa kilogram narkoba jenis sabu pada 2015.

"Tahun 2015 ditemukan sabu sekian kilo tapi itu dulu, pernah ada di sini (tempat pembakaran ban)," ucap dia.

Menurut Hidayat, polisi mengetahui keberadaan narapidana itu lewat keterangan istri Cai Changpan berinisial N.

Pasalnya, Cai Changpansempat memiliki usaha pembakaran ban yang dikelola istrinya.

"Nah aset yang sebenarnya punya dia sekarang ada di Tenjo di tempat istrinya, nah Jasinga ini hanya jadi tempat pelarian saja (dulu punya usaha di Jasinga). Istrinya yang tahu segala sesuatunya karena dia punya duit," jelas dia.

Baca Juga: Kronologi Ditemukannya Cai Changpan, Napi yang Kabur dari Lapas Tangerang

 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x