Kompas TV nasional update corona

Wapres Ma'ruf Amin: Vaksinasi Bagian Dalil 5 Perkara Sebelum 5 Perkara

Kompas.tv - 16 Oktober 2020, 22:41 WIB
wapres-ma-ruf-amin-vaksinasi-bagian-dalil-5-perkara-sebelum-5-perkara
Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia Ma`ruf Amin. (Sumber: Istimewa)

Pertama, bersiap pada masa mudanya sebelum masa tuanya.
Kedua, persiapkan masa sehat sebelum datang masa sakit.
Ketiga, persiapkan masa kaya sebelum miskin.
Keempat, persiapkan masa luang sebelum sibuk.
Kelima, persiapkan masa hidup sebelum mati.

"Nah ini kan preventif, ada perintah agama supaya kita menjaga kesehatan. Jadi masa sehat harus kita persiapkan mencegah terjadinya sakit. Jadi itu dalil imunisasi," jepas Ma'aruf.

Wapres Minta Masyarakat Dukung Pemerintah untuk Vaksinasi

Pemerintah tengah melakukan uji klinis vaksin Covid-19 yang akan disuntikkan pada jutaan masyarakat. Vaksin itu diadakan melalui kerja sama dengan negara-negara lain ataupun yang dikembangkan sendiri yakni vaksin Merah Putih.

Wapres Ma'aruf Amin memastikan vaksin yang akan disuntikkan pada jutaan masyarakat Indonesia sudah melalui beberapa tahap uji klinis.

Untuk pengadaan vaksin, Pemerintah sudah menerbitkan Keputusan Presiden No. 18 Tahun 2020 tentang Tim Nasional Percepatan Pengembangan Vaksin.

Tim ini diharapkan melakukan penyiapan, pendayagunaan, peningkatan kapasitas serta kemampuan nasional dalam mengembangkan vaksin.

Sebagai pelaksananya dipimpin Lembaga Biologi dan Molekuler Eijkman bekerjasama Kementerian Kesehatan dan Kementerian Riset dan Teknologi. Tugasnya mengembangkan vaksin Merah Putih.

Baca Juga: Eijkman Mulai Uji Praklinis Vaksin Merah Putih November Mendatang, Ini Perkembangannya

Ma'aruf Amin meminta masyarakat memberi dukungan kepada pemerintah. Dukungannya untuk semua tahapan persiapan hingga pelaksaanaan vaksinasinya. Masyarakat juga diharapkan tidak terpengaruh berita-berita bohong yang disebarkan pihak-pihak tidak bertanggung jawab.

"Masyarakat bisa mengikuti informasi-informasi melalui keterangan resmi yang disampaikan pemerintah. Jangan percaya informasi yang belum terkonfirmasi kebenarannya," imbaunya.



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x