Kompas TV nasional politik

Jilat Menjilat Sebelum Ferdinand Hutahaean Menyatakan Mundur dari Demokrat

Kompas.tv - 11 Oktober 2020, 17:18 WIB
jilat-menjilat-sebelum-ferdinand-hutahaean-menyatakan-mundur-dari-demokrat
Politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean bersama Jokowi saat mencalonkan diri dalam Pemilihan Presiden 2014. (Sumber: Twitter Ferdinand Hutahaean)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean secara resmi menyatakan mundur dari partai yang menaunginya selama ini.

Selain menyatakannya secara virtual kepada jurnalis Kompas TV Frisca Clarissa, Ferdinand sudah terlebih dulu menyatakannya di akun media sosial Twitter miliknya @FerdinandHaean3 pada pagi tadi, Minggu (11/10/2020).

"Jadi kalau sekarang pun saya akan pergi dari Partai Demokrat, itu jg krn soal prinsip dan keyakinan politik, jalan politik kebangsaan yang sy yakini terlepas apakah saya salah atau benar dgn prinsip yg saya yakini."

"SAYA MEMUTUSKAN UNTUK PERGI DAN AKAN MENGUNDURKAN DIRI..!"

Namun sebelumnya menyatakan mundur, Ferdinand menulis beberapa unggahan mengenai tudingan yang diterimanya. Ferdinand dituding sebagai penjilat.

Tudingan tersebut dijawabnya dalam unggahan pertama.

"Penjilat..? Hahaha sy harus tertawakan tuduhan itu kpd sy. Apa yg mau sy jilat? Siapa yg mau sy jilat? Jokowi?"

"Ahhh dr dulu kalau sy punya mental penjilat, tak akan sy tinggalkan Jokowi krn beda prinsip ttg Subsidi dan Pembangunan. Kalau sy penjilat sdh jd pejabat saya dr dulu."

Baca Juga: Karena Tolak UU Cipta Kerja, Demokrat Klaim Diterjang Gelombang Fitnah

Menurut Ferdinand, sejak 2012 lalu kemunculan Joko Widodo, dirinya sudah aktif mendorong PDI Perjuangan menyalonkan wali kota Solo itu sebagai presiden. Hingga akhirnya Joko Widodo atau Jokowi menjadi Presiden RI pada 2014.

Tapi, kata Ferdinand, dia pernah tidak sejalan dengan kebijakan Presiden Jokowi. Salah satunya soal subsidi dan pembangunan infrastruktur. Menurutnya, secara prinsip dia berseberangan, dan Ferdinand memilih pergi.

"Kenapa pergi? Karena ini soal prinsip dan yang berani pergi bukan penjilat," tulis Ferdinand.

Jadi menurutnya, kalau ada yang menuduhnya penjilat dan menjilat untuk dapat jabatan sekarang, Ferdinand hanya tertawa saja.

"Saya harus tertawakan dia, karena dia tak kenal dengan Ferdinand Hutahaean," ujarnya.

"Kalau saya punya mental penjilat, harusnya 2014 Jokowi saya jilat dan puja puji, sudah pasti saya jadi pejabat. Tapi tidak kan? Saya pergi untuk sebuah prinsip."

Ditegaskan Ferdinand, sekarang sikapnya adalah mendukung pemerintah, bukan Presiden Jokowi sebagai pribadi. Karena menurutnya keberpihakannya kepada pemerintah adalah keberpihakan kepada negara.

"Saya selalu berpolitik untuk bangsa. Pemerintah sedang bekerja keras, tapi di sisi lain ada sekelompok orang berpolitik untuk kelompok bahkan tega rusak NKRI, saya akan lawan," tegasnya.

Hingga sejauh ini Ferdinand tidak menyebutkan siapa pihak yang menudingnya sebagai penjilat, dan kepada siapa unggahannya di Twitter ditujukan.

Namun disinyalir tudingan penjilat itu terkait dengan sikapnya yang mendukung pemerintah dalam Undang-Undang Cipta Lapangan Kerja (UU Cipta Kerja) yang baru disahkan oleh DPR.

Sikap ini berseberangan dengan sikap partainya yang menolak Undang-Undang Cipta Kerja.

Baca Juga: Besok, Ferdinand Hutahaean Serahkan Surat Mundur ke Demokrat

Ferdinand Mundur dari Demokrat

Ferdinand Hutahean, mundur dari partai yang selama ini menaunginya itu. Alasannya, terdapat perbedaan sikap antara dirinya dengan Demokrat terkait Undang-Undang Cipta Kerja.

"Bahwa benar saya hari ini Ferdinand Hutahaean sebagai Kepala Biro Energi dan Sumber Daya Mineral DPP Partai Demokrat periode 2020-2025 telah mengumumkan secara resmi pengunduran diri saya dari kepengurusan Partai Demokrat," kata Ferdinand.

Pengunduran diri dari kepengurusan tersebut, lanjut Ferdinand, sekaligus pengunduran diri sebagai kader partai Demokrat.

Adapun alasan Ferdinand memutuskan mundur dari Demokrat adalah, adanya perbedaan prinsip yang sangat mendasar terkait Undang-Undang Cipta Kerja.

"Ini adalah puncak dari beberapa perbedaan yang kemarin, terkait dengan Undang-Undang Cipta Kerja," katanya.

Menurut Ferdinand, terjadi perbedaan pemahaman antara kepentingan undang-undang ini dengan kepentingan politik. Sehingga dirinya mengambil sikap untuk mengundurkan diri secara resmi dari DPP Partai Demokrat.

Baca Juga: Demokrat: Kurang Elok Kalau Terburu-buru Menuduh Demo Ditunggangi

 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x