Kompas TV nasional update corona

Ramai Hasil Rapid Test Palsu Semua, Begini Faktanya Menurut IDI Makassar

Kompas.tv - 24 September 2020, 14:59 WIB
ramai-hasil-rapid-test-palsu-semua-begini-faktanya-menurut-idi-makassar
Ilustrasi: rapid test covid-19. Ramai Hasil Rapid Test Palsu Semua, Begini Faktanya Menurut IDI Makassar. (Sumber: kompas.com)
Penulis : Fadhilah

Dr Siswanto mengimbau kepada masyarakat agar memahami hasil tes Covid-19 pada alat rapid test dengan baik.

Pasalnya, seseorang yang melakukan rapid test setelah merasa kontak dengan orang yang terkonfirmasi positif Covid-19, jangan terburu-buru menyimpulkan hasil dari tes tersebut.

"Kalau hasil rapid test, reagennya reaktif, jangan sedih dulu, karena belum tentu juga positif Covid-19. Reaktif justru bagus, karena artinya tubuh sudah terbentuk antibodi," kata dr Siswanto.

Lebih lanjut dr Siswanto menerangkan reagen reaktif pada tes cepat bisa saja menandai kemungkinan memang ada jenis virus lain yang menginfeksi tubuh, tapi belum tentu virus SARS-CoV-2 pada Covid-19.

"Tapi, kalau hasil rapid test non-reaktif, tetapi PCR-nya positif, berarti terpapar dan antibodi belum terbentuk. Jadi itu yang dimaksud dengan hasil false rapid test," jelas dr Siswanto.

Rapid test Covid-19, kata dr Siswanto, tetap direkomendasikan dan dibenarkan sebagai screening potensi infeksi virus corona. Akan tetapi, tetap harus dipastikan hasilnya dengan menggunakan tes PCR.

Baca Juga: Kasus Pelecehan Seksual di Bandara Soetta, Petugas Rapid Test Jadi Tersangka

Humas IDI Makassar, dr Wachyudi Muchsin. Ramai Hasil Rapid Test Palsu Semua, Begini Faktanya Menurut IDI Makassar (Sumber: Istimewa)

Hasil Rapid Test Palsu

Diketahui sebelumnya, Humas IDI Makassar dr Wachyudi Muchsin menyebut bahwa hasil rapid test positif maupun negatif semua palsu.

Hal tersebut sontak menjadi perbincangan publik bahkan viral dan mengundang beragam reaksi negatif di masyarakat. 

Pernyataan dr Wachyudi itu merespons sikap Pj Wali Kota Makassar Rudy Djamaluddin yang hanya melakukan rapid test seusai melakukan kontak dengan Ketua KPU RI Arief Budiman yang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.

Sebab, menurut dr Wachyudi, rapid test selama ini tidak bisa dijadikan acuan untuk menentukan orang tersebut positif terinfeksi virus corona atau tidak.

"Hasil rapid test positif maupun negatif itu semua palsu dan alat itu bukan rekomendasi IDI. Harusnya, Pak Pj Wali Kota Makassar setelah bertemu orang yang terkonfirmasi positif langsung melakukan isolasi mandiri dan melakukan tes swab," katanya, Selasa.

Baca Juga: Pj Walkot Makassar Hanya Rapid Test, IDI: Hasil Positif atau Negatif Itu Semua Palsu

 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x