Kompas TV lifestyle kesehatan

Apa itu Virus Nipah yang Renggut 2 Nyawa di India? Ini Penjelasan Gejala dan Bahayanya

Kompas.tv - 19 September 2023, 06:45 WIB
apa-itu-virus-nipah-yang-renggut-2-nyawa-di-india-ini-penjelasan-gejala-dan-bahayanya
Ilustrasi virus Nipah yang menewaskan dua warga India. (Sumber: Kjpargerter on Freepik)
Penulis : Danang Suryo | Editor : Vyara Lestari

Dikutip dari situs Kemenkes RI, virus Nipah adalah jenis virus zoonotik, penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia atau sebaliknya. Ia termasuk dalam genus Henipavirus dan famili Paramyxoviridae.

Penyakit ini dapat ditularkan dari hewan, baik itu hewan liar maupun hewan peliharaan, dengan kelelawar buah sebagai inang alamiahnya yang termasuk dalam famili Pteropodidae.

Dampak dari virus ini bisa memicu wabah yang menyerang peternak babi dan siapa pun yang berinteraksi erat dengan hewan pembawa virus di Malaysia dan Singapura.

Baca Juga: Semua Bayi Indonesia Dapat Imunisasi Rotavirus Gratis, Begini Cara Dapatkannya | SINAU

Gejala infeksi virus Nipah bervariasi, termasuk demam, sakit kepala, nyeri otot, muntah, nyeri tenggorokan, pusing, mudah mengantuk, penurunan kesadaran, serta tanda-tanda neurologis yang mengindikasikan ensefalitis atau radang otak akut.

Dalam kasus berat, infeksi ini dapat menyebabkan pneumonia atopik dan gangguan saluran pernapasan berat.

Masa inkubasi virus ini berkisar antara 4 hingga 45 hari setelah terpapar.

Bagaimana virus Nipah dapat menular?

Virus ini bisa menyebar melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, termasuk cairan tubuh seperti urine, air liur, darah, atau sekresi pernapasan mereka.

Selain itu, mengonsumsi daging mentah dari hewan terinfeksi atau produk makanan yang terkontaminasi dengan cairan tubuh hewan tersebut, seperti nira sawit atau buah yang terkena cairan tubuh kelelawar buah yang terinfeksi, juga bisa menjadi sumber penularan.

Baca Juga: Cegah Wabah Diare, Kemenkes Adakan Imunisasi Rotavirus Gratis untuk Seluruh Bayi di Indonesia

Tak hanya itu, virus Nipah juga dapat menular melalui kontak dengan orang yang terinfeksi atau cairannya, seperti droplet, urine, atau darah.

Penularan dari manusia ke manusia umumnya terjadi di antara anggota keluarga atau petugas kesehatan yang merawat pasien terinfeksi.

 

 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x