Kompas TV lifestyle kesehatan

Kenali Virus Nipah, Gejala, hingga Cara Pencegahan Penularannya

Senin, 18 September 2023 | 22:40 WIB
kenali-virus-nipah-gejala-hingga-cara-pencegahan-penularannya
Ilustrasi. Virus Nipah adalah virus zoonosis yang dapat menular dari hewan ke manusia, dan dalam beberapa kasus, dapat menyebar dari manusia ke manusia. (Sumber: Kjpargerter)
Penulis : Almarani Anantar | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Baru-baru ini, virus Nipah kembali muncul di negara bagian Kerala, India, dan telah menewaskan dua orang. 

Penyakit ini telah mewabah empat kali di Kerala sejak 2018. Kala itu, sebanyak 21 dari 23 orang yang terinfeksi virus ini, meninggal dunia.

Selanjutnya, pada 2019 dan 2021, virus ini kembali merenggut dua nyawa. 

Virus Nipah adalah virus zoonosis yang dapat menular dari hewan ke manusia, dan dalam beberapa kasus, dapat menyebar dari manusia ke manusia.

Virus ini pertama kali diidentifikasi di Malaysia pada 1998 dan telah menyebabkan wabah-wabah sporadis di beberapa negara Asia Tenggara.

Virus Nipah diketahui dapat ditularkan oleh kelelawar buah kepada manusia melalui nira kurma dan produk makanan lainnya yang terkontaminasi oleh air liur atau urine kelelawar yang terinfeksi.

Selain itu, babi juga dapat menjadi inang perantara virus ini.

Dikutip dari laman Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), berikut cara-cara mencegah penularan virus Nipah.

Baca Juga: Epidemiolog Sebut Virus Nipah Patogenik, Berpotensi Timbulkan Pandemi, Bisakah Menular ke Indonesia?

Gejala-Gejala Infeksi Virus Nipah

Dilansir laman resmi Kementerian Kesehatan RI, gejala-gejala yang muncul pada orang yang terinfeksi virus Nipah bervariasi dari tanpa gejala (asimptomatis), infeksi saluran napas akut (ISPA) ringan atau berat hingga ensefalitis fatal.

Seseorang yang terinfeksi awalnya akan menunjukkan gejala-gejala seperti demam, sakit kepala, mialgia (nyeri otot), muntah, dan nyeri tenggorokan.

Gejala ini dapat dibarengi dengan pusing, mudah mengantuk, penurunan kesadaran dan tanda-tanda neurologis lain yang menunjukkan ensefalitis akut.



Sumber : WHO, Kemenkes RI

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.


BERITA LAINNYA


Close Ads x
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.