Kompas TV lifestyle tren

Pengobatan Medis Paling Aneh dalam Sejarah Manusia: dari Kentut dan Mumi hingga Suntikan Jus Kubis

Kompas.tv - 2 Agustus 2023, 19:07 WIB
pengobatan-medis-paling-aneh-dalam-sejarah-manusia-dari-kentut-dan-mumi-hingga-suntikan-jus-kubis
Ilustrasi obat medis yang digunakan pada zaman dulu. (Sumber: Foto oleh PxHere)
Penulis : Danang Suryo | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - Di era medis tingkat lanjut seperti zaman sekarang ini, masyarakat modern memiliki kemampuan untuk mengunjungi dokter dan mendapatkan pengobatan yang aman dan efektif.

Namun, pernahkah Anda membayangkan bagaimana masyarakat di masa lalu mengatasi berbagai keluhan sakit dengan cara pengobatan yang aneh?

Keajaiban medis modern yang kita nikmati saat ini adalah hasil dari pengetahuan, penelitian, dan eksperimen selama berabad-abad.

Mari kita jelajahi lima pengobatan medis paling aneh dalam sejarah manusia, yang mungkin tidak pernah Anda duga sebelumnya sebagaimana disarikan dari Science Alert, Rabu (2/8/2023).

Baca Juga: Tak Perlu Obat, Ini Cara Usir Nyamuk Hanya Pakai Serai, Dijamin Ampuh!

Sebotol Kentut di Masa Wabah Besar London

Pada tahun 1660-an, saat mewabahnya penyakit besar di London, masyarakat berusaha melakukan segala cara untuk tetap sehat.

Salah satu pengobatan medis paling aneh dan konyol yang pernah dilakukan adalah menyimpan kentut mereka sendiri di dalam toples.

Para dokter saat itu percaya bahwa penyakit menyebar melalui uap udara yang mematikan, dan bau busuk kentut diyakini dapat menetralisir polusi.

Meskipun tampak aneh, pada masa itu masyarakat bersedia melakukan apa pun untuk melindungi diri dari wabah mematikan tersebut.


Transfusi Susu sebagai Pengganti Darah

Sebelum golongan darah ditemukan, transfusi darah dari donor sering kali mengakibatkan kematian pada sekitar setengah dari semua pasien.

Baca Juga: 6 Tips Jaga Komunikasi dengan Orang Tua bagi Mahasiswa Rantau

Pada akhir abad ke-19, sebelum menjadi hal yang dikenal saat ini, susu dianggap sebagai pengganti darah dan menjadi pengobatan medis yang cukup populer di kalangan dokter.

Cairan berharga dari sapi, kambing, atau manusia diyakini dapat memberikan bahan mentah untuk membuat sel darah putih secara lebih aman daripada menggunakan darah donor.

Namun, kenyataannya, transfusi susu juga sering kali berujung pada kematian, sehingga ide pengobatan ini akhirnya ditinggalkan.

Suntikan Jus Kubis untuk Menyembuhkan Gangguan Pendengaran

Di zaman Romawi kuno, kubis dianggap sebagai sayuran yang paling sehat. Pliny the Elder, seorang cendekiawan Romawi terkenal, merekomendasikan kubis sebagai obat untuk menyembuhkan berbagai penyakit.

Salah satu cara pengobatannya yang paling aneh adalah menyuntikkan jus kubis hangat ke telinga untuk mengobati gangguan pendengaran.

Baca Juga: Ingin Batalkan Tiket Kereta Api Lewat KAI Access atau Loket? Simak Syarat dan Langkahnya

Marcus Cato the Elder, seorang sejarawan Romawi, bahkan menulis risalah panjang tentang manfaat kubis, termasuk pengobatannya yang unik ini.

Tentu saja, pengobatan semacam itu tidak memiliki dasar ilmiah dan hanya merupakan kepercayaan yang berakar pada mitos dan kepercayaan zaman dulu.

Kekuatan "Obat Mumi" Mesir

Pada abad pertengahan, jika Anda memasuki apotek Eropa, ada kemungkinan Anda akan menemukan bubuk mumi Mesir.

Sejak abad ke-12, 'obat' yang ditumbuk dari mumi ini tersebar luas di Eropa dan digunakan untuk mengobati berbagai keluhan seperti memar, sakit kepala, luka, kanker, asam urat, hingga depresi.

Ternyata, pengobatan medis ini berakar pada kesalahan penerjemahan teks-teks kuno yang menyebutkan bahwa bitumen, atau yang kita kenal sekarang sebagai aspal, yang digunakan dalam proses mumifikasi, berkhasiat menyembuhkan penyakit.

Baca Juga: Buntut 191.965 Ponsel Mayoritas iPhone Terblokir, Apa Itu IMEI dan Cara Cek Resmi atau Tidaknya?

Hal tersebut dianggap sebagai bentuk pengobatan yang bisa menyembuhkan luka dan anggota tubuh yang patah atau memberikan penangkal racun.

Mumi itu sendiri malah dianggap sebagai obat dan menyebabkan pemahaman yang salah tentang pengobatan ini.

Berbaring di Bangkai Paus untuk Mengobati Rheumatoid Arthritis

Pengobatan medis yang menggelikan terjadi pada akhir abad ke-19 di Australia. Pasien yang menderita rheumatoid arthritis diminta untuk berbaring di dalam bangkai paus selama beberapa jam dengan tujuan untuk menyembuhkan penyakitnya.

Pengobatan aneh ini kabarnya 'ditemukan' oleh seorang pemabuk yang menemukan paus mati di pantai.

Ia masuk ke dalam bangkai tersebut dan dengan kejadian itu, ia mengaku sembuh dari rematiknya.

Namun, tentu saja, metode pengobatan seperti ini tidak memiliki dasar ilmiah dan hanya merupakan hasil kebetulan yang aneh.

Baca Juga: Tips Memelihara Ikan Cupang agar Sehat dan Bisa Hidup Lama

Meskipun pengobatan medis zaman dulu terkadang tampak aneh dan konyol bagi kita saat ini, mereka mencerminkan usaha masyarakat masa lalu untuk mengatasi berbagai penyakit dan keluhan yang mereka hadapi.

Keajaiban medis modern yang kita nikmati saat ini adalah hasil dari pengetahuan, penelitian, dan eksperimen selama berabad-abad.

 

 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x