Kompas TV lifestyle kesehatan

Hari Keluarga Nasional 2023 atau Harganas ke-30, Ini Sejarah, Logo dan Temanya

Kompas.tv - 29 Juni 2023, 06:00 WIB
hari-keluarga-nasional-2023-atau-harganas-ke-30-ini-sejarah-logo-dan-temanya
Hari Keluarga Nasional atau Harganas 2023 diperingati tiap 29 Juni (Sumber: keluargaindonesia.id)
Penulis : Dian Nita | Editor : Gading Persada

Kementerian Kesehatan mengumumkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pada Rapat Kerja Nasional BKKBN, disebutkan prevalensi stunting di Indonesia turun dari 24,4% di tahun 2021 menjadi 21,6% di 2022.

Penanganan stunting diperlukan untuk menjawab tantangan terhadap kualitas penduduk Indonesia menghadapi bonus demografi dan Indonesia Emas pada 2045 mendatang.

Saat itu, Indonesia berada pada kondisi penduduk menua dengan tingkat pendidikan yang rata-rata lama sekolah hanya 8,2 tahun.

“Pada 2035 saja kondisi penduduk negara ini mulai menua dengan pendidikan penduduknya terbilang rendah. Kita akan menghadapi kemiskinan ekstrem,” jelas Kepala BKKBN, Dr. (HC) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) dalam siaran pers 21 Juni 2023 lalu.

Menurut Hasto, stunting diaibatkan oleh beberapa faktor yakni kekurangan gizi dalam waktu panjang serta lingkungan yang tidak sehat.

Untuk mengatasi hal tersebut, lanjut dr. Hasto, perlu dilakukan upaya pencegahan stunting pada anak agar bangsa ini mampu mencapai kondisi Indonesia Emas pada 2045.

Baca Juga: Pemerintah Punya Target Cita-Cita Indonesia Emas 2045, Apakah Bisa?

Cara Mencegah Stunting pada Anak

1. Memenuhi kebutuhan gizi sejak hamil

Kementerian Kesehatan mengimbau untuk selalu memenuhi gizi sejak masa kehamilan sebagai upaya untuk mencegah stunting pada anak.

Selain itu, perempuan yang sedang menjalani proses kehamilan juga sebaiknya rutin memeriksakan kesehatannya ke dokter atau bidan.

2. Beri ASI Eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan

ASI berpotensi mengurangi peluang stunting pada anak berkat kandungan gizi mikro dan makro. Oleh karena itu, ibu disarankan untuk tetap memberikan ASI Eksklusif selama enam bulan kepada sang buah hati.

2. Dampingi ASI Eksklusif dengan MPASI sehat

Ketika bayi menginjak usia 6 bulan ke atas, maka ibu sudah bisa memberikan makanan pendamping atau MPASI.

Dalam hal ini pastikan makanan-makanan yang dipilih bisa memenuhi gizi mikro dan makro yang sebelumnya selalu berasal dari ASI untuk mencegah stunting.

3. Terus memantau tumbuh kembang anak

Orang tua perlu terus memantau tumbuh kembang anak mereka, terutama dari tinggi dan berat badan anak.

Bawa si Kecil secara berkala ke Posyandu maupun klinik khusus anak. Dengan begitu, akan lebih mudah bagi ibu untuk mengetahui gejala awal gangguan dan penanganannya.

4. Selalu jaga kebersihan lingkungan

Seperti yang diketahui, anak-anak sangat rentan akan serangan penyakit, terutama kalau lingkungan sekitar mereka kotor. Faktor ini pula yang secara tak langsung meningkatkan peluang stunting. 

 

 




Sumber : Antara, Keluargaindonesia.id


BERITA LAINNYA



Close Ads x