Elon Musk Hapus Centang Biru Gibran hingga Ronaldo di Twitter, Gara-gara Ini

JAKARTA, KOMPAS.TV - Sejumlah publik figur yang memiliki akun di media sosial Twitter kehilangan tanda verifikasi centang biru usai kebijakan baru Elon Musk.

Diketahui, CEO Twitter Elon Musk mewajibkan mereka yang ingin mendapat centang biru untuk berlangganan $8 atau sekitar Rp120 ribu per bulan melalui Twitter Blue.

"Besok (20/4) kami menghapus tanda centang terverifikasi lama. Agar tetap terverifikasi di Twitter, individu dapat mendaftar ke Twitter Blue," tulis @verified.

Elon Musk memang sempat vokal tentang ketidaksukaannya terhadap sistem verifikasi lama, dengan menyebutnya sebagai "omong kosong", "korup", dan "sistem tuan & petani". 

Oleh karena itulah, Twitter mulai menghapus tanda centang biru secara massal dari akun lama yang diverifikasi, berdasarkan pantauan KOMPAS.TV, Jumat (21/4/2023).

Baca Juga: Twitter Hapus Centang Biru Gratis Mulai 1 April

Salah satunya Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka yang sempat mengomentari centang biru akunnya yang mendadak hilang.

"Centang biru saya ilang bang," tulis Gibran di akun @gibran_tweet, Jumat.

Figur publik yang lain yakni penyanyi dan penulis novel Fiersa Besari juga kehilangan verifikasi centang birunya usai kebijakan baru Twitter.

"Centang biru jalur prestasi sudah resmi dicabut. Terima kasih, Twitter. Perjalanan yang menyenangkan," tulis Fiersa dalam akun @FiersaBesar.

Selain itu, akun Twitter Komika Pandji Pragiwaksono, Raditya Dika hingga Ernest Prakasa kini juga kehilangan centang biru.

Tidak hanya di Indonesia, akun figur publik dari negara-negara lain juga terdampak dengan kebijakan baru Elon Musk.

Seperti halnya legenda sepak bola Cristiano Ronaldo yang memiliki 108 juta pengikut juga kehilangan centang biru di akun Twitternya @cristiano.

Bahkan Twitter juga menghapus centang biru akun salah satu pengusaha terkaya di dunia Bill Gates.

Baca Juga: Elon Musk Buka-bukaan, Bela Diri atas Pemecatan Massal Karyawan Twitter

Sebelum Twitter diambil alih oleh Elon Musk, centang biru awalnya bertujuan untuk memastikan bahwa akun dari individu dan organisasi terkenal benar-benar dijalankan oleh individu dan organisasi tersebut. 

Twitter memperkenalkan sistem tanda centang biru lebih dari satu dekade yang lalu menghadapi kritik, dan bahkan tuntutan hukum, dari selebriti yang tidak senang dengan pengguna yang menyamar sebagai mereka di platform tersebut.