Kompas TV kuliner cerita rasa

Tempe, Kuliner yang Eksis Sejak Abad Ke-16, Kini Terancam Langka Usai Harga Kedelai Naik

Kompas.tv - 21 Februari 2022, 11:54 WIB
tempe-kuliner-yang-eksis-sejak-abad-ke-16-kini-terancam-langka-usai-harga-kedelai-naik
Ilustrasi tempe, makanan paling merakyat yang kini terancam langka karena naiknya harga kedelai. (Sumber: Pixabay)
Penulis : Dian Nita | Editor : Iman Firdaus

Baca Juga: Harga Kedelai Naik Karena China Borong Buat Pakan Babi

Berdasarkan catatan Badan Standardisasi Nasional Indonesia, sejarah tempe di Indonesia pun cukup istimewa. 

Tak seperti olahan kedelai lainnya, misalnya tahu, tauco dan kecap yang dibawa oleh saudagar-saudagar China, tempe di Indonesia adalah murni warisan budaya lokal.

Tempe berbentuk padatan kompak berwarna putih yang diperoleh dari kedelai kupas yang direbus dan difermentasi menggunakan Rhizopus spp.

Meski tak tahu oleh siapa dan kapan tempe diciptakan, namun jejak-jejak kuliner ini tercatat dalam salah satu manuskrip jawa kuno, Serat Centhini (1815).

Serat Centhini adalah manuskrip jawa kuno yang menceritakan kehidupan masyarakat Jawa pada tahun 1600-an.

Dalam manuskrip itu tertulis dua hidangan yang menggunakan tempe yaitu “jae santen tempe” (masakan tempe dengan santan) dan “kadhele tempe srundengan”.

Baca Juga: Produsen Tempe Tahu Mogok Produksi Mulai Hari Ini, Apa Tuntutannya?

Inilah salah satu bukti bahwa tempe sudah dikenal masyarakat Jawa sejak pada abad ke-16.

Keberadaan tempe ini dilestarikan perajin tempe tradisional yang mendapatkan pengetahuan cara membuatnya secara turun-temurun.

Di pesisir pantai selatan Jawa, daerah Gunungkidul, Pacitan dan Wonogiri masih terdapat pengrajin tempe tradisional.

Proses tradisional ditandai dengan penggunaan ‘ragi’ atau ‘usar', daun sisa pembungkus tempe yang digunakan kembali menjadi ragi untuk pembuatan tempe berikutnya. 

Tidak hanya di Indonesia, saat ini tempe telah dikenal di belahan dunia dan diproduksi di Amerika Serikat, Kanada, Meksiko, Belgia, Austria, Republik Ceko, Finlandia, Prancis, Jerman, Irlandia, Italia, Belanda, Portugal, Spanyol, Swiss, Afrika Selatan, India, Inggris hingga Australia dan Selandia Baru. 

Tempe, makanan rakyat yang murah meriah itu, kini terancam langka di pasaran karena produsen mogok produksi. 

 




Sumber : Kompas.com, uns.ac.id


BERITA LAINNYA



Close Ads x