Kompas TV internasional kompas dunia

Kabar Baik: Penderita Covid-19 di Italia Menurun Drastis

Kompas.tv - 16 April 2020, 12:23 WIB
kabar-baik-penderita-covid-19-di-italia-menurun-drastis
Italia kerahkan tentara lakukan lockdown di daerah yang parah terdampak (Sumber: kompas.com)
Penulis : Herwanto

Kamar mayat di Ekuador Penuh

Dia kemudian mengatakan pada hari Minggu, bahwa gugus tugas bersama, yang beroperasi selama tiga minggu terakhir, telah mengambil 771 mayat dari rumah dan 631 lainnya dari rumah sakit, yang kamar mayatnya penuh.

Wated tidak merinci penyebab kematian para korban, 600 di antaranya kini telah dikuburkan oleh pihak berwenang.
Ekuador telah mencatat 7.500 kasus virus korona sejak diagnosis pertama dikonfirmasi pada 29 Februari.
Provinsi pesisir Guaya menyumbang lebih dari 70 persen dari mereka yang terinfeksi di negara itu, dengan 4.000 kasus di ibukota Guayaquil, menurut pemerintah nasional.

Militer dan polisi mulai mengeluarkan mayat-mayat dari rumah tiga minggu setelah sistem kamar mayat di Guayaquil runtuh, menyebabkan keterlambatan dalam layanan forensik dan rumah duka hingga 15 jam dalam sehari..

Warga Guayaquil memposting video di media sosial tentang mayat yang ditinggalkan di jalanan, bersama dengan pesan yang meminta bantuan untuk mengubur anggota keluarga mereka.

Pemerintah Ekuador telah mengambil tugas mengubur mayat, mengingat ketidakmampuan kerabat untuk melakukan itu karena berbagai alasan, termasuk karena finansial.

Pada awal April, Wated mengatakan, "Para ahli medis sayangnya, memperkirakan bahwa kematian terkait COVID-19 dalam bulan-bulan ini akan mencapai antara 2.500 dan 3.500, hanya di provinsi Guaya."

Krisis Terburuk Di Kota Pelabuhan, Guayaquil Ekuador

Wali Kota Guayaquil Cynthia Viteri menyebut wabah Covid-19 menjadi krisis terburuk yang pernah dialami kota pelabuhan berpenduduk hampir 3 juta orang tersebut.

"Tidak ada ruang bagi yang hidup atau yang mati. Itulah seberapa parah pandemi di Guayaquil," kata Cynthia dilansir dari AFP, Rabu (15/4/2020).

Saat ini, kota Guayaquil telah mencatatkan 369 kematian. Sang walikota sendiri meyakini jumlah korban tewas akibat Covid-19 bisa saja lebih banyak dari data resmi.

Malapetaka yang terjadi di Guayaquil diyakini akibat ketidaksiapan pemerintah setempat dalam mengantisipasi penyebaran wabah Corona.

Walikota Guaya: Di Sini Sudah Mirip Seperti Yang Terjadi Di Wuhan Ketika Coroana Meledak

Viteri tak menyangkal tanggapan itu. Dia bahkan mengatakan tak pernah membayangkan kota yang dipimpinnya bisa berada di kondisi seperti Wuhan, China beberapa bulan lalu.

"Tidak ada yang percaya bahwa apa yang kami lihat di Wuhan, orang-orang yang meninggal di jalan, akan terjadi di sini," ungkapnya.

Guayaquil dikatakan rentan terhadap penyebaran virus Corona lantaran tingginya aktivitas penerbangan dari kota itu ke berbagai negara Eropa.

Kasus pertama pasien virus Corona di Ekuador adalah seorang wanita tua yang sebelumnya bepergian ke Spanyol.

"Di sinilah bom meledak, di sinilah pasien nol tiba, dan karena itu adalah waktu liburan, orang-orang bepergian ke luar negeri, beberapa ke Eropa atau Amerika Serikat, dan orang-orang kami yang tinggal di Eropa datang ke sini," pungkas Wali Kota Guayaquil Cynthia Viteri.



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x