Kompas TV internasional kompas dunia

Ketika Mahasiswa Seantero AS Bergerak Menentang Bombardir Israel di Gaza, Dipicu Polisi Masuk Kampus

Kompas.tv - 28 April 2024, 06:05 WIB
ketika-mahasiswa-seantero-as-bergerak-menentang-bombardir-israel-di-gaza-dipicu-polisi-masuk-kampus
Para mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa mendukung Palestina menggelar tenda di halaman kampus Universitas Columbia di New York, Amerika Serikat (AS), Jumat (26/4/2024). (Sumber: AP Photo/Yuki Iwamura)
Penulis : Vyara Lestari

Api kemarahan pun segera berkobar di dada para mahasiswa, tak cuma di kampus Columbia belaka.

Esok harinya, kamp protes lain didirikan di halaman yang lain, yang hanya berjarak beberapa meter dari kamp protes sebelumnya.

Sehari kemudian, kamp protes lainnya berdiri di Universitas Yale, institusi pendidikan elite lainnya di Connecticut, AS.
Dan pada pertengahan pekan ini, aksi demonstrasi pun digelar di puluhan kampus di seluruh AS. 

Mahasiswa di Columbia telah memicu aksi protes nasional ini.

Di Yale, polisi menangkap hampir 50 mahasiswa yang menolak meninggalkan lokasi protes.

“Menyaksikan kekuatan militer, yang dipanggil oleh Yale untuk masuk ke kampus, (sungguh pesan yang) sangat menggelegar,” ujar Chisato Kimura, seorang mahasiswa hukum di universitas di New Haven, Connecticut itu. “(Padahal) kami berunjuk rasa dengan damai.” 

Di Universitas Texas di Austin, polisi negara bagian yang sebagian berkuda, menghentikan aksi demonstrasi ratusan mahasiswa di halaman universitas. Di Universitas Emory di Atlanta, seorang professor perempuan bahkan ditangkap dengan cara layaknya polisi menghadapi penjahat: ia dijatuhkan ke tanah, lalu diborgol. Rekaman video aksi barbar polisi ini viral di media sosial pada Kamis lalu.

Bagi sejumlah pengamat, gelombang aksi protes mahasiswa AS ini mengingatkan akan aksi serupa di tahun 1960-an, saat para mahasiswa berdemo mengecam keterlibatan AS dalam Perang Vietnam.

Baca Juga: Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus-kampus Universitas Top AS Pasca-penangkapan Massal

Marianne Hirsch, seorang profesor Columbia yang turut berpartisipasi dalam aksi protes di tahun 1960-an, menyebut, “Situasi di Gaza yang serupa dengan Perang Vietnam seharusnya menghentikan segala urusan bisnis negara seperti biasanya.”

Ahmad Hasan, seorang lulusan kampus Carolina yang turut berpartisipasi dalam aksi unjuk rasa, meyakini aksi para mahasiswa akan berdampak lebih luas terhadap perilaku dan kebijakan AS.

“Inilah fungsi mahasiswa sesungguhnya: mengatakan pada orang-orang bahwa (perang Israel di Gaza) ini tidak benar,” ujarnya, “bahwa kami tidak mendukung ini.”


 



Sumber : BBC/Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x