Kompas TV internasional kompas dunia

Inilah Bagaimana Perang Terbuka antara Israel dan Iran Mungkin Terjadi

Kompas.tv - 14 April 2024, 05:45 WIB
inilah-bagaimana-perang-terbuka-antara-israel-dan-iran-mungkin-terjadi
Uji tembak rudal balistik Iran Januari 2024. Kekhawatiran utama Amerika Serikat dan sekutu Eropa saat ini adalah serangan Israel di Suriah pada tanggal 1 April yang menewaskan beberapa Jenderal Iran dapat mendorong Israel dan Iran ke dalam perang terbuka. Bagaimana perang terbuka Israel dan Iran akan terjadi, dan bagaimana reaksi dan konsekuensi bagi negara-negara Arab bila perang terbuka betulan terjadi. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

Baca Juga: Iran Siapkan Lebih 100 Rudal Jelajah untuk Serangan Balasan ke Israel, Kapal Tempur AS Merapat

Siapakah sekutu mereka? Peran apa yang bisa mereka mainkan?

Sekutu terpenting Iran adalah milisi Syiah di Lebanon, Irak, Suriah, dan Yaman yang didukungnya dengan uang, senjata, dan pelatihan.

Milisi Lebanon Hizbullah akan berada dalam posisi untuk memainkan peran paling signifikan. Hizbullah telah bertempur dalam pertempuran berulang dengan Israel dan secara teratur menembakkan rudal, mortar, dan roket ke utara Israel sejak perang pecah pada Oktober antara Israel dan Hamas yang didukung Iran.

Arsenal Hizbullah berisi lebih dari 70.000 roket dan rudal, termasuk roket jarak jauh dan terpandu secara presisi, menurut intelijen Israel. Eskalasi serangan terhadap Israel dapat menguji pertahanan negara pada saat yang sama ketika negara itu juga menghadapi Iran dan Hamas.

Satu-satunya sekutu Iran di Timur Tengah adalah Suriah. Pemerintahan Presiden Bashar al-Assad mungkin tidak akan memberikan bantuan, mengingat dia masih kesulitan mengendalikan seluruh negeri setelah pecah perang sipil tahun 2011.

Iran memiliki hubungan baik dengan Rusia, meskipun perangnya di Ukraina kemungkinan akan membatasi kemampuannya untuk membantu, dan dengan China, yang membeli minyak Iran meskipun tetap dihukum oleh AS dan sekutu-sekutunya.

Israel memiliki AS di sisinya. AS sudah mempercepat pengiriman amunisi ke Israel, untuk membantu melawan Hamas.

Di antara pasukan AS di wilayah Timur Tengah adalah dua kapal perusak angkatan laut yang bergerak ke Laut Tengah timur pada awal April, menurut pejabat angkatan laut: USS Carney dan USS Arleigh Burke, keduanya mampu pertahanan udara.

Pada awal perang Israel-Hamas, Pentagon memindahkan armada pesawat induk terbarunya, Gerald R. Ford, dan kelompok pertempurannya ke Laut Tengah timur.

Gugus kapal induk Dwight D. Eisenhower sedang dalam perjalanan dari operasi melawan Houthi, dipersenjatai jet tempur Super Hornet F/A-18E/F dan pesawat canggih lainnya.

Selain itu, 2.000 Marinir ditempatkan dalam kewaspadaan tinggi untuk mobilisasi potensial.

Baca Juga: Biden Akhirnya Ancam Iran: AS Akan Mengabdikan Diri untuk Bela Israel

Kapal induk AS, USS Dwight Eisenhower. Amerika Serikat mulai memindahkan kapal induknya ke utara melalui Laut Merah menuju Israel hari Jumat, 12/4/2024, sebagai upaya penangkalan terhadap Iran yang berupaya melakukan serangan balasan atas Israel. (Sumber: AP Photo)

Bagaimana kemungkinan reaksi negara-negara Arab?

Perang Israel-Iran akan menempatkan banyak negara di wilayah tersebut dalam posisi sulit.

Empat negara Arab membuat kesepakatan perdamaian dengan Israel pada tahun 2020 melalui apa yang disebut Abraham Accords. Ketidakpercayaan mereka terhadap Iran adalah bagian dari apa yang membawa mereka bersama. Namun, tidak mungkin negara Arab mana pun akan berdiri dengan Israel dalam konfrontasi melawan negara Muslim sesama, apalagi negara sekuat Iran.

Iran dan Arab Saudi tahun lalu memulihkan hubungan diplomatik setelah tujuh tahun beku. Arab Saudi telah menjajaki kemungkinan normalisasi hubungan dengan Israel sebagai bagian dari kesepakatan yang lebih luas di mana ia berharap mendapatkan jaminan keamanan AS, dan kemungkinan akan berusaha untuk menghindari terlibat dalam konflik.


 

 




Sumber : Bloomberg


BERITA LAINNYA



Close Ads x