Kompas TV internasional kompas dunia

Surat Kabar Prancis Tampilkan Kartun Ejek Kelaparan di Gaza saat Ramadan, Langsung Banjir Kecaman

Kompas.tv - 14 Maret 2024, 14:20 WIB
surat-kabar-prancis-tampilkan-kartun-ejek-kelaparan-di-gaza-saat-ramadan-langsung-banjir-kecaman
Kartun surat kabar Prancis Liberation yang mengejek kelaparan di Gaza saat bulan Ramadan. (Sumber: X@libe)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Vyara Lestari

PARIS, KOMPAS.TV - Aksi tak pantas dilakukan surat kabar Prancis yang menampilkan kartun yang mengejek kelaparan di Gaza saat Ramadan.

Kartun tersebut pun langsung banjir kecaman, dan disebut tak berperikemanusiaan.

Adalah surat kabar Prancis Liberation menampilkan kartun tersebut di akun media sosialnya.

Baca Juga: Biadab! Menteri Israel Malah Puji Tentara Zionis Bunuh Bocah Palestina yang Main Kembang Api

Karikatur Corinne Ray menggambarkan seorang Palestina yang kurus mengejar tikus dan kecoa di tengah reruntuhan dan bangunan yang hancur.

Seorang perempuan dalam kartun itu menampar tangan sang pria dan menegurnya

“Jangan sebelum matahari terbenam,” ujar perempuan di kartun itu.

Liberation mengunggah gambar kartun tersebut di akun media sosial X, dengan keterangan: Ramadan di Gaza.

Dikutip dari Middle East Eye, para pengguna media sosial pun mengkritik unggahan kartun Liberation, sebagai contoh rasis, tak berperikemanusiaan dan memuakkan dari ekspresi publik

Padahal, di saat bersamaan, ratusan ribu warga Palestina menghadapi kelaparan yang disebabkan penyerangan dan blokade Israel terhadap bantuan yang akan masuk ke Gaza.

“Contoh utama dari bagaimana Barat dan media Prancis tak memanusiakan warga Palestina dan mengabaikan proses genosida dan pembersihan etnis rayat Palestina di Gaza saat ini,” tulis komentar salah satu pengguna media sosial.

Kritikus lain terhadap kartun tersebut menulis bahwa surat kabar berhaluan kiri-tengah itu menyindir kelaparan yang paling cepat, paling dahsyat, dan disengaja terhadap suatu populasi yang pernah ada.

“Juga mengejek 2,3 juta warga Palestina yang kelaparan di bawah pengeboman Israel, yang dipersenjatai oleh Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Uni Eropa, yang setengahnya adalah anak-anak,” ujar kritikus itu.


Baca Juga: Menteri Korsel Siapkan Pasukan Khusus untuk Bunuh Kim Jong-Un, Akan Dilakukan Jika Hal Ini Terjadi

Israel sendiri telah memotong pasokan bahan bakar, makanan, air bersih, bantuan dan juga listrik di Gaza pada 9 Oktober.

Mereka juga melakuan pengeboman tanpa henti ke rumah sakit, pasar swalayan dan juga apotek.

PBB dan badan bantuan kemanusiaan berusaha memperingatkan bahwa Gaza tengah berada dalam bahaya kelaparan, menyerukan Israel harus segera mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk Gaza.

 

 



Sumber : Middle East Eye


BERITA LAINNYA



Close Ads x