Kompas TV internasional kompas dunia

Pilot Australia Ungkap Teori Baru yang Mengerikan terkait Hilangnya Pesawat Malaysia Airlines MH370

Kompas.tv - 25 Februari 2024, 01:05 WIB
pilot-australia-ungkap-teori-baru-yang-mengerikan-terkait-hilangnya-pesawat-malaysia-airlines-mh370
Ilustrasi pesawat (Sumber: Freepik)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Desy Afrianti

Insiden serupa terjadi pada tahun 2005 ketika pilot Helios Airways gagal mengatur tekanan kabin pesawat.

Tindakan pilot tersebut mengakibatkan 121 penumpang dan kru pesawat kehilangan kesadaran sebelum pesawat jatuh di Yunani dua jam kemudian karena kehabisan bahan bakar.

Glynn kemudian juga mengungkap kemungkinan lain di balik skenario sebelum Malaysia Airlines MH370 hilang. Ia menegaskan bahwa mudah bagi pilot untuk mencegah pihak lain masuk ke dalam kokpit.

Sebabnya, pintu kokpit dirancang untuk mencegah orang, baik penumpang atau kru, setelah tragedi 9/11 di AS.

"Pintu akan menutup secara otomatis, dan pilot bisa menguncinya dengan tombol ini," kata dia.

Baca Juga: Ditemukan! Penampakan Citra Satelit Diduga Lokasi Jatuhnya Pesawat MH370!

"Dan Anda juga bisa menutup pintu, ada gerendel manual yang melarang semua orang masuk ke dek penerbangan. Anda bisa mengontrol penuh pintu," ujarnya.

MH370 Diduga Berada di Barat Perth, Australia

Jauh sebelum Glynn mengutarakan pendapatnya itu, peneliti yang terdiri dari Richard Godfrey, Hannes Coetzee, dan Profesor Simon Maskell sempat menyebut bahwa MH370 berada sekitar 1.560 kilometer sebelah Barat Perth, Australia.

Dugaan tersebut didasarkan pada Weak Signal Propagation Reporter (WSPR) untuk melacak jalur penerbangan MH370 selama enam jam setelah hilang kontak.

"Teknologi ini telah dikembangkan selama tiga tahun terakhir dan hasilnya merupakan bukti baru yang kredibel," kata mereka September 2023 lalu.

Para peneliti menyatakan bahwa temuan mereka serupa dengan analisis yang dilakukan oleh Boeing serta analisis drift yang dilakukan oleh University of Western Australia terhadap puing-puing yang ditemukan di sekitar Samudera Hindia.

Dalam melacak MH370, peneliti mengombinasikan data Boeing, satelit Inmarsat, dan analisis. Kombinasi data tersebut menghasilkan temuan yang signifikan bahwa lokasi jatuhnya pesawat sama.

"Bersama dengan (data) ini, gambaran komprehensif tentang jam-jam terakhir penerbangan MH370 dapat disusun," kata para peneliti.

Mereka menerangkan bahwa MH370 telah diterbangkan menuju Samudera Hindia dan pesawat ini kemudian kehabisan bahan bakar di beberapa titik setelah sinyal terakhir pada tengah malam.

Pada tahun 2023, telah ditemukan 41 temuan terkait dengan hilangnya MH370 di sebagian besar Pantai Timur Afrika hingga ke Cape Town. 

Baca Juga: Fakta Canggihnya Poseidon Milik AS, Pernah Ikut Pencarian Malaysia Airlines MH370




Sumber : Sky News


BERITA LAINNYA



Close Ads x