Kompas TV internasional kompas dunia

Netanyahu Menentang Tekanan Internasional dan Tegaskan Tidak Serbu Rafah Sama Saja Kalah Perang

Kompas.tv - 18 Februari 2024, 08:10 WIB
netanyahu-menentang-tekanan-internasional-dan-tegaskan-tidak-serbu-rafah-sama-saja-kalah-perang
Netanyahu tegaskan Israel tidak akan menyerah pada dikte internasional soal masa depan Palestina, menurutnya kesepakatan akan dicapai hanya melalui pembicaraan langsung antara kedua belah pihak, tanpa syarat sebelumnya, dalam konferensi pers hari Sabtu, (17/2/2024). (Sumber: Times of Israel)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Deni Muliya

TEL AVIV, KOMPAS.TV - "Mereka yang ingin mencegah kita beroperasi di Rafah pada dasarnya menyuruh kita kalah dalam perang. Saya tidak akan membiarkan hal itu terjadi," kata Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dalam konferensi pers pada Sabtu (17/2/2024).

Meskipun pernyataan Netanyahu tersebut sebelumnya telah diperingatkan oleh Amerika Serikat (AS), tetapi ia terangan-terangan tak menggubrisnya. 

"Kita tidak akan tunduk pada tekanan manapun." ujar Netanyahu, menegaskan.

Bahkan negara sekutunya itu (AS) telah memperingatkan Israel (Netanyahu) tidak akan mendukung operasi besar militer Israel di Rafah, kecuali atau sampai ada kejelasan langkah-langkah telah diambil untuk memastikan keselamatan warga sipil yang berlindung di sana.

Menurut Netanyahu, Israel tidak akan menyerah atas dikte internasional soal masa depan Palestina, 

"Kesepakatan akan dicapai hanya melalui pembicaraan langsung antara kedua belah pihak, tanpa syarat sebelumnya," tutur Netanyahu, seperti laporan Times of Israel.

Ia pun menegaskan akan terus menentang keras pengakuan sepihak atas kemerdekaan Palestina.

Oleh karena itu, Netanyahu mengecam gagasan negara-negara yang memberikan pengakuan semacam itu.

Baginya, tidak akan ada hadiah yang lebih besar bagi teror daripada melakukannya setelah serangan pada 7 Oktober.

Ia mengatakan, hal itu juga akan mencegah kesepakatan perdamaian di masa depan.

Menurut Netanyahu, serangan teror mematikan kemarin di selatan Israel menunjukkan bahwa seluruh negara adalah garis depan perang.

"Kemenangan ini ada di depan mata," katanya mengenai perang melawan Hamas.

Setelah memuji pasukan Israel, Netanyahu berbicara tentang para tawanan.

Ia mengatakan kebijakannya adalah tekanan militer yang kuat dan negosiasi yang keras.

"Kami akan terus bertindak seperti ini sampai kita membebaskan semua orang," katanya.



Sumber : Times of Israel


BERITA LAINNYA



Close Ads x