Kompas TV internasional kompas dunia

Rusia Klaim Serang Fasilitas Militer dan Tentara Bayaran, Ukraina Sebut 4 Warga Sipil Tewas

Kompas.tv - 24 Januari 2024, 02:10 WIB
rusia-klaim-serang-fasilitas-militer-dan-tentara-bayaran-ukraina-sebut-4-warga-sipil-tewas
Pemandangan di lokasi yang menjadi target serangan roket yang dilancarkan Rusia di Kharkiv, Ukraina, Selasa, 23 Januari 2024. (Sumber: AP Photo/Andrii Marienko)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Edy A. Putra

 

MOSKOW, KOMPAS.TV - Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan telah melancarkan serangan rudal ke fasilitas produksi militer Ukraina dan berhasil mengenai seluruh target, Selasa (23/1/2024).

 

Rusia mengatakan serangan dilakukan dengan rudal udara dan darat terhadap perusahaan-perusahaan yang memproduksi misil, bahan peledak, dan amunisi, seperti dilaporkan The Straits Times, Selasa.

Rusia mengeklaim lokasi tentara bayaran asing juga rusak akibat serangan mereka di Kharkiv, kata seorang perwakilan layanan darurat kepada TASS.

"Semalam, serangan presisi sekali lagi dilakukan di lokasi tentara bayaran di Kharkiv. Belum diketahui dengan pasti kewarganegaraan orang-orang tersebut, tetapi informasi ini sedang diklarifikasi sekarang," ujar sumber tersebut.

Pada Selasa siang waktu setempat, Wali Kota Kharkiv Igor Terekhov menyatakan lewat saluran Telegram-nya, serangkaian serangan terjadi di Kharkiv, Ukraina bagian timur.

"Mereka kembali menyerang Kharkiv - sudah ada beberapa ledakan," katanya.

Baca Juga: Rusia dan AS Bertikai Sengit di DK PBB, Moskow Tuduh Washington Ingin Curi Sumber Daya Ukrain

Dalam foto yang dirilis Dinas Gawat Darurat Ukraina tampak tim penyelamat bekerja di reruntuhan bangunan yang hancur akibat serangan roket Rusia di Kharkiv, Ukraina, Selasa, 23 Januari 2024. (Sumber: Dinas Gawat Darurat Ukraina via AP Photo)

 

Gubernur Kharkiv Oleh Sinehubov mengatakan sebuah bangunan hunian terkena dampak.

 

"Ada orang yang tertimbun di bawah reruntuhan," ujarnya di Telegram.

Polisi mengatakan sebuah pipa gas terbakar akibat serangan tersebut, dan anak-anak termasuk di antara beberapa orang yang terluka.

Menurut kantor berita Ukrinform, setidaknya delapan ledakan terjadi di Kharkiv.

Sementara Wali Kota Kiev Vitali Klitschko melalui Telegram mengatakan tujuh orang terluka di distrik Solomianskyi dan Sviatoshynskyi dan beberapa apartemen terbakar dalam serangan tersebut.

Sistem pertahanan udara berhasil menangkal serangan rudal Rusia, kata Serhiy Popko, kepala administrasi militer di Kiev dan rekan sejawatnya di wilayah sekitarnya, di aplikasi Telegram.

Sebuah bangunan non-residensial di distrik Pechersk, Kiev, mengalami kerusakan, kata seorang pejabat. Popko mengatakan beberapa mobil terbakar di Sviatoshyn, di sebelah barat pusat ibu kota.

"Ledakan keras, rumah kami berguncang," kata anggota parlemen Iryna Geraschenko di Telegram.

Baca Juga: Zelenksyy Bakal Beri Kewarganegaraan Ukraina untuk Orang Asing yang Bantu Perang Lawan Rusia

Pejabat Ukraina sebelumnya mengatakan Rusia melepaskan serangan udara massal ke Ukraina pada Selasa, dan menewaskan setidaknya empat orang dan melukai lebih dari 60 orang lainnya.

Mereka mengatakan serangan rudal pada pagi hari tersebut sebagian besar ditargetkan pada dua kota terbesar negara itu, Kiev dan Kharkiv. 

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, Selasa, menyatakan serangan rudal Rusia terhadap fasilitas militer Ukraina di Kiev dan Kharkiv tidak bisa dianggap sebagai respons atas serangan mematikan militer Ukraina terhadap warga sipil di Donetsk.

"Kami melanjutkan operasi militer khusus kami; berbeda dengan rezim Kiev, pasukan kami tidak menargetkan fasilitas sosial, area hunian, dan warga sipil," kata Peskov.

Menurutnya, inilah yang dengan jelas membedakan antara pasukan Rusia dan Kiev.


 




Sumber : Anadolu/TASS/The Straits Times


BERITA LAINNYA



Close Ads x