Kompas TV internasional kompas dunia

Zelenksyy Bakal Beri Kewarganegaraan Ukraina untuk Orang Asing yang Bantu Perang Lawan Rusia

Kompas.tv - 22 Januari 2024, 22:11 WIB
zelenksyy-bakal-beri-kewarganegaraan-ukraina-untuk-orang-asing-yang-bantu-perang-lawan-rusia
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengucapkan selamat natal pada 24 Desember 2023. Pada bulan Juli, Ukraina meloloskan undang-undang yang memindahkan perayaan tersebut ke tanggal 25 Desember, hari di mana sebagian besar dunia Kristen merayakan Natal. (Sumber: Ukraine Presidential Office)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Gading Persada

KIEV, KOMPAS.TV - Volodymyr Zelenskyy mengumumkan bakal mengeluarkan Rancangan Udang-Undang (RUU) untuk berikan kewarganegaraan Ukraina untuk orang asing.

Syaratnya, orang asing tersebut ikut bantu perang melawan Rusia di Ukraina.

Pengumuman mengenai RUU tersebut diungkapkan Zelenskyy, Senin (22/1/2024).

Baca Juga: Kim Jong-Un Tak Main-Main, Menikmati K-Drama dan K-Pop di Korea Utara Dianggap Memusuhi Negara

Ribuan orang asing dilaporkan membantu Ukraina sejak awal invasi Rusia pada Februari 2022.

Mereka ikut berperang untuk menghalau upaya Rusia mengontrol negara itu, dan menggeser kepemimpinan Ukraina yang sah.

“Sukarelawan asing yang angkat senjata membela Ukraina, semuanya berjuang untuk kemerdekaan Ukraina, seperti layaknya Tanah Air mereka. Ukraina pun akan menjadikan mereka seperti itu,” kata Zelenskyy dipotingan media sosialnya dikutip dari Al-Arabiya.

Ia mengumumkan perangkat legislasi yang baru tersebut memungkinkan warga Ukraina memiliki kewarganegaraan ganda, namun pengecualian untuk Rusia.

Zelenskyy juga mengatakan bahwa dirinya telah menandatangani dekrit yang menyerukan pelestarian identitas nasional Ukraina di Rusia.

Ia menegaskan tujuan dari dekrit tersebut untuk mendorong pemulihan kebenaran tentang sejarah masa lalu demi masa depan Ukraina.

Selain menerima beragam senjata yang dipasok Barat, Kiev juga menyaksikan ribuan warga dari berbagai negara bertempur bersama pasukannya di garis depan.

Bahkan di antara mereka juga ada unit yang terdiri dari orang Belarusia dan Rusia yang ikut serta dalam pertempuran.

Baca Juga: Pulang dari Perang di Gaza, Tentara Israel Malah Bunuh Temannya Sendiri

Oleh Ukraina, kedua negara tersebut dianggap sebagai negara aggressor.

Pasalnya Presiden Belarusia Aleksandar Lukashenko adalah pendukung setia Presiden Rusia Vladimir Putin.

Bahkan pasukan Rusia dilaporkan memulai penyerangan ke Ukraina dari wilayah perbatasan Belarusia.


 



Sumber : Al-Arabiya


BERITA LAINNYA



Close Ads x