Kompas TV internasional kompas dunia

Blinken: Jalan Menuju Negara Palestina Berdaulat Adalah Kebutuhan untuk Keamanan Israel

Kompas.tv - 18 Januari 2024, 07:37 WIB
blinken-jalan-menuju-negara-palestina-berdaulat-adalah-kebutuhan-untuk-keamanan-israel
Menlu AS Antony Blinken, hari Rabu (17/1/2024), menyatakan Israel tidak dapat mencapai keamanan yang nyata tanpa jalur menuju negara Palestina, menegaskan langkah itu dapat membantu menyatukan Timur Tengah dan mengisolasi rival utama Israel, Iran. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Desy Afrianti

DAVOS, KOMPAS TV - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, hari Rabu (17/1/2024), menyatakan Israel tidak dapat mencapai "keamanan yang nyata" tanpa jalur menuju negara Palestina. Ia menegaskan langkah tersebut dapat membantu menyatukan Timur Tengah dan mengisolasi rival utama Israel, yaitu Iran.

Berbicara dalam pertemuan tahunan World Economic Forum di resor ski Swiss, Davos, Blinken mengatakan pandangan pemimpin di dunia Arab dan Muslim telah berubah terkait Israel, dan pembentukan negara Palestina akan membantu Israel terintegrasi di wilayah tersebut, seperti laporan Associated Press, Rabu, (17/1/2024).

“Permasalahannya adalah bagaimana mencapai tujuan tersebut, dan tentu saja, itu membutuhkan keputusan yang sangat sulit. Itu membutuhkan pola pikir yang terbuka terhadap perspektif tersebut,” ujar Blinken.

Pemerintahan Biden mencitrakan diri agar terlihat berusaha menjaga keseimbangan antara dukungan jangka panjang AS terhadap Israel dan kekhawatiran bahwa terlalu banyak warga sipil Palestina tewas atau terluka dalam perang Israel melawan militan Hamas sejak serangan mematikan mereka pada 7 Oktober.

Blinken menegaskan perlunya "jalur menuju negara Palestina" dan mengatakan Israel tidak akan "mendapatkan keamanan yang nyata tanpa itu."

Komentarnya datang ketika Menteri Luar Negeri Iran berada di lokasi yang sama di Davos. Menlu Iran Hossein Amirabdollahian memperingatkan pertempuran bisa makin sengit dan intensif di wilayah tersebut jika Israel tidak mengakhiri serangan terhadap Gaza.

“Hari ini, kita menyaksikan genosida di Gaza dan Tepi Barat, ini berarti perang berlangsung, jadi ada kemungkinan perpanjangan,” kata Amirabdollahian dalam sesi tanya jawab terpisah. Dia tidak bertemu dengan Blinken.

Diplomat Iran itu juga mengakui serangan rudal pada hari Selasa di Pakistan, menyebutnya sebagai bagian dari perlawanan terhadap "terorisme," dan mengatakan Iran mengincar situs-situs Israel di Irak minggu ini, langkah-langkah yang dapat memicu kekerasan lebih lanjut di Timur Tengah. Pemerintah Pakistan dan Irak sama-sama mengkritik tindakan yang dipimpin oleh Tehran.

Baca Juga: Hamas dan Israel Sepakati Pengiriman Obat: 1 Kotak untuk Sandera Hamas, 1.000 Kotak untuk Warga Gaza

Menlu Iran Hossein Amirabdollahian di Davos hari Rabu, (17/1/2024) memperingatkan pertempuran bisa makin sengit jika Israel tidak mengakhiri serangan terhadap Gaza. (Sumber: AP Photo)

“Kami menghormati kedaulatan dan integritas wilayah Pakistan, juga kedaulatan dan integritas wilayah Irak, tetapi kami tidak akan membiarkan keamanan kami dikompromikan dan dimainkan,” ujar Amirabdollahian melalui penerjemah.

Dengan serangkaian serangan dalam beberapa hari terakhir meningkatkan ketakutan akan perang yang lebih luas di Timur Tengah, Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan, mengatakan dalam panel Davos pada hari Selasa bahwa Arab Saudi setuju " perdamaian regional termasuk perdamaian dengan Israel.” Dia mengatakan Arab Saudi "tentu saja" akan mengakui Israel sebagai bagian dari kesepakatan politik yang lebih besar.

“Tetapi itu hanya dapat terjadi melalui perdamaian bagi Palestina, melalui negara Palestina,” ujarnya.



Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x