Kompas TV internasional kompas dunia

Gercep! Dewan Keamanan PBB Sahkan Resolusi Tuntut Houthi Hentikan Serangan di Laut Merah

Kompas.tv - 12 Januari 2024, 01:30 WIB
gercep-dewan-keamanan-pbb-sahkan-resolusi-tuntut-houthi-hentikan-serangan-di-laut-merah
Dalam foto yang dirilisi Kementerian Pertahanan Inggris Raya pada Rabu (10/1/2024) ini, rudal Sea Viper terlihat ditembakkan dari kapal perusak HMS Diamond milik Angkatan Laut Kerajaan Inggris Raya yang berpatroli di Laut Merah. (Sumber: Kementerian Pertahanan Inggris Raya via AP)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Edy A. Putra

NEW YORK, KOMPAS.TV - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) meloloskan resolusi yang menuntut kelompok Houthi di Yaman menghentikan serangan ke kapal-kapal di Laut Merah, Rabu (10/1/2024).

Resolusi ini juga secara tidak langsung mengecam Iran sebagai pemasok senjata utama Houthi.

Resolusi yang disponsori Amerika Serikat (AS) dan Jepang itu diloloskan melalui voting dengan hasil 11 setuju berbanding nol tidak setuju. Empat negara abstain, yakni Rusia, China, Aljazair, dan Mozambik.

Resolusi tersebut mengutuk lebih dari 20 serangan yang diluncurkan Houthi terhadap kapal-kapal komersial.

Dewan Keamanan PBB menyatakan Houthi mengganggu perdagangan global dan kebebasan navigasi.

Baca Juga: Houthi Incar Kapal Perang AS di Laut Merah, Tercatat sebagai Serangan Terbesar Sejauh Ini

Tanpa menyebut Iran, resolusi Dewan Keamanan PBB itu mengutuk semua perdagangan senjata dengan Houthi dan mendesak kerja sama komunitas internasional untuk "mencegah Houthi mendapatkan material yang diperlukan untuk meluncurkan serangan."

Houthi sendiri menyerang kapal-kapal di Laut Merah yang dituduh terkait Israel. Kelompok pemberontak di Yaman itu mengaku akan terus melancarkan aksinya hingga Israel menghentikan serangan ke Jalur Gaza dan mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke wilayah Palestina yang diduduki Israel sejak 1967 itu.

Menanggapi gelombang serangan Houthi, AS dan 12 negara lain membentuk satuan tugas (satgas) untuk mengamankan Laut Merah.



Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x