Kompas TV internasional kompas dunia

Ribuan Orang Melarikan Diri dari Serangan Israel dengan Berjalan Kaki dan Naik Keledai

Kompas.tv - 28 Desember 2023, 14:56 WIB
ribuan-orang-melarikan-diri-dari-serangan-israel-dengan-berjalan-kaki-dan-naik-keledai
Warga Palestina melarikan diri dari serangan darat Israel di Jalur Gaza, Rabu (27/12/2023). (Sumber: AP Photo/Mohammed Dahman)
Penulis : Tussie Ayu | Editor : Gading Persada

DEIR AL-BALAH, KOMPAS.TV — Ribuan keluarga Palestina melarikan diri dari serangan darat Israel yang meluas ke beberapa tempat pengungsian yang tersisa dan penuh sesak di Gaza, Rabu (27/12/2023). Sementara itu militer Israel melancarkan serangan besar-besaran di tengah dan selatan wilayah tersebut, yang menewaskan puluhan orang.

Dengan berjalan kaki atau menaiki kereta keledai yang penuh dengan barang-barang, arus manusia mengalir ke Deir al-Balah – sebuah kota yang biasanya berpenduduk sekitar 75.000 jiwa. Ratusan ribu orang terpaksa mengungsi dari Gaza utara ketika wilayah tersebut dihantam hingga menjadi puing-puing.

Karena tempat penampungan PBB sudah dipenuhi berkali-kali lipat melebihi kapasitasnya, para pendatang baru terpaksa mendirikan tenda di trotoar untuk menghadapi malam musim dingin. Kebanyakan orang memadati jalan-jalan di sekitar rumah sakit utama kota tersebut, Al-Aqsa Martyrs, dengan harapan akan lebih aman dari serangan Israel.

Namun, tidak ada tempat yang aman di Gaza. Serangan Israel memaksa sebagian besar penduduk berkumpul di Deir al-Balah dan Rafah di tepi selatan wilayah tersebut serta daerah pedesaan kecil di garis pantai selatan. Daerah-daerah tersebut terus dilanda serangan Israel yang terus menghancurkan rumah-rumah yang penuh dengan penduduk.

Israel mengatakan, serangan di Gaza kemungkinan akan berlangsung berbulan-bulan, dan berjanji akan membubarkan Hamas di seluruh wilayah tersebut dan mencegah terulangnya serangan pada 7 Oktober di Israel selatan.

Benny Gantz, anggota Kabinet Perang yang beranggotakan tiga orang di negara itu, mengatakan pertempuran akan diperluas, sesuai kebutuhan, ke pusat-pusat tambahan dan front-front tambahan.

Baca Juga: Israel Berpikir Ampuni Pemimpin Hamas di Gaza, Demi Bebaskan Sandera yang Masih Ditahan

Dia dan pejabat Israel lainnya juga mengancam akan melakukan tindakan militer yang lebih besar terhadap Hizbullah Lebanon, sehingga meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya perang habis-habisan di pihak tersebut.

Kedua belah pihak hampir setiap hari saling baku tembak di seberang perbatasan. Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen pada Rabu memperingatkan bahwa “semua opsi ada di meja” jika Hizbullah tidak menarik diri dari wilayah perbatasan, sebagaimana diserukan dalam gencatan senjata PBB tahun 2006.

Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah “harus memahami bahwa dialah yang berikutnya,” kata Cohen seperti dikutip dari The Associated Press.

Kematian dan Kelaparan

Serangan Israel di Gaza telah menjadi salah satu serangan militer paling dahsyat dalam sejarah. Lebih dari 21.100 warga Palestina, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak, telah terbunuh, menurut Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas.

Sekitar 85% dari 2,3 juta penduduk Gaza telah meninggalkan rumah mereka. Para pejabat PBB mengatakan seperempat penduduk Gaza kelaparan di bawah pengepungan Israel, yang hanya memungkinkan masuknya sedikit makanan, air, bahan bakar dan pasokan lainnya.



Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x