Kompas TV internasional kompas dunia

Israel Berpikir Ampuni Pemimpin Hamas di Gaza, Demi Bebaskan Sandera yang Masih Ditahan

Kompas.tv - 28 Desember 2023, 08:21 WIB
israel-berpikir-ampuni-pemimpin-hamas-di-gaza-demi-bebaskan-sandera-yang-masih-ditahan
Yahya Sinwar, Pemimpin Gerakan Perlawanan Islam Hamas di Jalur Gaza (Sumber: Anadolu Agency via Getty Images)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Gading Persada

TEL AVIV, KOMPAS.TV - Israel dilaporkan berpikir untuk mengampuni pemimpin Hamas di Gaza Yahya Sinwar dan Muhammad Deif, jika kondisinya memungkinkan.

Negara Zionis berpikir untuk tak membunuh keduanya, dan hanya akan mendeportasi mereka ke Qatar atau negara lainnya.

Tetapi ampunan itu hanya akan terjadi sebagai bagian dari kesepakatan, dan bagian solusi yang akan mengamankan pembebasan sandera Israel yang masih ditahan, serta mengakhiri perang melawan Hamas.

Baca Juga: Ribuan Korban Perang di Gaza Hadapi Pilihan Kehilangan Anggota Tubuh atau Risiko Kematian

Hal itu diungkapkan berdasarkan laporan saluran penyiaran Kan, Minggu (24/12/2023), dikutip dari The Times of Israel, dari sejumlah sumber anonim dari Israel.

Laporan itu muncul setelah pejabat Israel mengonfirmasikan pada bahwa Mesir telah mengajukan proposal gencatan terbaru dalam perang melawan Hamas, dan pembebasan sandera Israel.

Beberapa pihak mengindikasikan bahwa pihak Palestina tak sepenuhnya menolak rancangan tersebut, dan bahwa hal ini bisa mengarah pada negosiasi.

Menurut laporan Kan, para pemimpin keamanan dan politik Israel telah membicarakan opsi untuk mengasihkan pemimpin Hamas ketimbang membunuh mereka.

Meski begitu, belum ada proposal yang konkret untuk disepakati.

Menegaskan bahwa itu adalah laporan jangka panjang yang tak relevan saat ini, laporan itu mengungkapkan sebuah sumber menegaskan setiap rencana tak boleh menggagalkan tujuan Israel untuk melucuti kepemimpinan dan kemampuan militer Hamas.

Sumber lainnya yang dikutip laporan tersebut mengatakan mendeportasi pemimpin Hamas keluar negeri tidak kontradiksi dengan tujuan perang.

Perang Israel-Hamas di Gaza terjadi setelah, negara Zionis itu merespons aksi kelompok perlawanan Palestina pada 7 Oktober lalu, yang dilaporkan menewaskan 1.200 orang.

Baca Juga: PBB Tunjuk Mantan Wakil Perdana Menteri Belanda Sebagai Koordinator Kemanusiaan di Gaza

Namun, berdalih menghancurkan Hamas, serangan Israel malah menewaskan lebih dari 20.000 warga Palestina di Gaza.

Israel juga sempat menegaskan telah mengepung rumah dan kantor dari Yahya Sinwar.

Sedangkan Muhammad Deif merupakan pemimpin dari sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam.


 



Sumber : Times of Israel


BERITA LAINNYA



Close Ads x