Kompas TV internasional kompas dunia

Hizbullah Sebut Israel Lanjutkan Perang di Gaza karena Keputusan Amerika Serikat

Kompas.tv - 1 Desember 2023, 20:13 WIB
hizbullah-sebut-israel-lanjutkan-perang-di-gaza-karena-keputusan-amerika-serikat
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden bertemu Perdana Menteri Israel di Tel Aviv, Rabu (18/10/2023). (Sumber: AP Photo/Evan Vucci)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Vyara Lestari

BEIRUT, KOMPAS.TV - Kelompok Hizbullah di Lebanon menyebut ada keputusan dari Amerika Serikat (AS) di balik berlanjutnya perang antara Israel dan Hamas di Gaza.

Ali Damush, Wakil Ketua Dewan Eksekutif Hizbullah, menyatakan bahwa Israel melanjutkan agresinya di Gaza berdasarkan keputusan AS.

"Dari awal, perang ini adalah perang AS terhadap rakyat Palestina, dan semua posisi AS dan jalannya peristiwa menunjukkan bahwa AS bukan hanya mitra, tetapi pembuat keputusan dalam masalah ini," katanya dalam pernyataan di aplikasi pesan Telegram dikutip dari Al Jazeera, Jumat (1/12/2023).

Menurut Damush, agresi Israel dianggap sebagai alat pelaksana keputusan dari AS.

Meski begitu, ia menegaskan bahwa Gaza tidak akan diam dan akan memberikan perlawanan. Damush memastikan pihaknya akan mencegah Israel dan AS mencapai tujuannya.

"Perlawanan di Gaza dan di seluruh region tidak akan membiarkan Israel mencapai tujuannya dalam perang ini dan tidak akan membiarkan AS dan Israel mendominasi di region tersebut," tegas Damush.


Seperti diketahui, Israel dan kelompok militan Palestina Hamas sempat melakukan gencatan senjata selama beberapa hari setelah pecahnya konflik sejak 7 Oktober lalu.

Selama gencatan senjata, kedua belah pihak sepakat untuk bertukar tahanan dan sandera serta diizinkannya bantuan masuk ke wilayah Gaza.

Baca Juga: AS Peringatkan Israel, Minta Serangan Lebih Tepat Sasaran saat Perang Berlanjut di Gaza

Namun setelah gencatan senjata berakhir, pada Jumat (1/12/2023), Israel kembali melakukan serangan di Jalur Gaza.

Jumlah yang tewas dalam serangan Israel di Jalur Gaza sejak pagi ini kini telah mencapai setidaknya 54.

Angka tersebut termasuk setidaknya 15 orang yang tewas dalam serangan Israel terhadap rumah-rumah di lingkungan Shujayea.

Sebelum gencatan senjata, bencana kemanusiaan ini telah menewaskan lebih dari 15.000 orang, termasuk 6.150 anak-anak dan 4.000 perempuan, menurut otoritas kesehatan di wilayah Gaza.

Kembali berlanjutnya perang di Gaza membuat Sekjen PBB Antonio Guterres sangat menyesal. Ia berharap adanya kembali gencatan senjata antara kedua belah pihak.

"Saya sangat menyesal bahwa operasi militer telah dimulai kembali di Gaza," kata Guterres di X.

"Saya masih berharap bahwa akan memungkinkan untuk memulai kembali jeda yang telah ditetapkan."

"Kembalinya pertikaian menunjukkan pentingnya melakukan gencatan senjata kemanusiaan yang sesungguhnya."

Baca Juga: Israel Langsung Bombardir Gaza Begitu Gencatan Senjata Usai, Netanyahu Salahkan Hamas

 

 



Sumber : Al Jazeera


BERITA LAINNYA



Close Ads x