Kompas TV internasional kompas dunia

AS Peringatkan Israel, Minta Serangan Lebih Tepat Sasaran saat Perang Berlanjut di Gaza

Kompas.tv - 1 Desember 2023, 08:40 WIB
as-peringatkan-israel-minta-serangan-lebih-tepat-sasaran-saat-perang-berlanjut-di-gaza
Tentara Israel beroperasi di Gaza, wilayah Palestina yang diduduki Israel sejak 1967 dan diblokade sejak 2007, Rabu (22/11/2023).(Sumber: AP Photo)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Edy A. Putra

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Amerika Serikat (AS) memperingatkan Israel untuk melakukan serangan yang tepat sasaran saat perang berlanjut di Gaza.

Peringatan AS itu demi menghindari semakin banyaknya warga Palestina yang harus mengungsi serta krisis kemanusiaan yang semakin memburuk.

Menurut seorang pejabat AS, jika gelombang pengungsi yang terjadi di utara Gaza terjadi juga di wilayah selatan, akan menyebabkan krisis yang melampaui kemampuan jaringan kemanusiaan mana pun.

Baca Juga: Hamas Bebaskan 8 Sandera, Israel Lepaskan 30 Tahanan Palestina, Gencatan Senjata Masuki Hari Ketujuh

Ia pun menegaskan, implikasi dari kejadian tersebut akan sangat menganggu.

“Anda tidak dapat membuat skala pengungsian seperti yang terjadi di wilayah utara untuk dilakukan di selatan,” kata pejabat senior tersebut, seperti dilansir ABC News, Kamis (30/11/2023).

“Hal ini tidak boleh terjadi, yang berarti bahwa cara melakukan kampanye (serangan, red) harus dilakukan dengan sangat hati-hati, dipikirkan dengan matang untuk meminimalkan konsekuensi perpindahan yang lebih jauh dan signifikan ini,” tambahnya.

Pemerintah AS telah berulang kali menyatakan mendukung Israel "untuk membela dirinya", serta untuk menghancurkan Hamas dalam merespons serangan pada 7 Oktober.

Namun karena meningkatnya kritik terhadap krisis kemanusiaan yang terjadi di Gaza akibat serangan Israel, pemerintahan Presiden Joe Biden terus memberikan peringatan kepada pejabat Israel agar menata kembali operasi militer mereka.

Pernyataan terbaru dari para pejabat AS pun menandai beberapa peringatan paling keras yang pernah mereka berikan ke Israel.



Sumber : ABC News


BERITA LAINNYA



Close Ads x