Kompas TV internasional kompas dunia

Menlu Arab-Islam Temui Menlu Inggris dan Presiden Prancis, Desak Kedua Negara Tidak Standar Ganda

Kompas.tv - 23 November 2023, 19:03 WIB
menlu-arab-islam-temui-menlu-inggris-dan-presiden-prancis-desak-kedua-negara-tidak-standar-ganda
Komite Menteri KTT Arab-Islam hari Rabu, (22/11/2023) ke London dan Paris, mengadakan pertemuan resmi dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron di ibu kota Prancis, Paris dan Menlu Inggris David Cameron di London, mendesak kedua negara mainkan peran seimbang antara Palestina dan Israel serta tidak menerapkan standar ganda. (Sumber: Radio France International)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

Kesepakatan gencatan senjata atau jeda pertempuran akan berlaku empat hari, yang akan memungkinkan pembebasan tawanan, pengiriman bantuan kemanusiaan, dan evakuasi korban hidup warga Palestina yang dibombardir Israel. Selain itu, jeda pertempuran akan memungkinkan warga Gaza memakamkan korban tewas warga sipil yang dibunuh serangan Israel.

Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan mengatakan bantuan kemanusiaan harus dipertahankan dan diperluas, dan tidak boleh kemudian tergantung pada pembebasan sandera lebih lanjut.

“Apapun peningkatan akses kemanusiaan sekarang sebagai hasil dari kesepakatan sandera ini harus tetap berlaku dan harus diperluas,” kata Pangeran Faisal, seraya menekankan, “Tidak boleh ada pada suatu titik pengurangan akses ini berdasarkan kemajuan pembebasan sandera lebih lanjut ... Menghukum populasi sipil Gaza karena penyanderaan itu sama sekali tidak dapat diterima.”

Pertemuan dihadiri oleh Anggota Komite Menteri, termasuk Waperdam dan Menlu Kerajaan Yordania Ayman Safadi; Menlu Mesir Sameh Shoukry, Menlu Palestina Riyad Malki, Menlu Turki Hakan Fidan, Menlu Indonesia Retno Marsudi, Menlu Nigeria Yusuf Maitama Tuggar, dan Sekjen Liga Arab Ahmed Aboul Gheit. Menlu Prancis Catherine Colonna juga hadir dalam pertemuan tersebut.


Pada Rabu (22/11), Qatar mengumumkan bahwa Hamas akan melepaskan 50 tahanan, dan sebagai imbalan, Israel akan membebaskan 150 warga Palestina yang ditahan, secara bertahap selama empat hari gencatan senjata, dengan kelompok pertama yang dibebaskan Hamas diikuti oleh pembebasan kelompok pertama tahanan Palestina oleh Israel.

Keputusan ini menyatakan semua 300 tahanan Palestina hanya akan dibebaskan jika 100 warga Israel yang masih hidup, baik warga negara maupun penduduk Israel, dilepaskan dari Gaza dan dikembalikan ke Israel.

Pembebasan akan dilakukan dalam dua tahap, dengan beberapa fase di setiap tahap. Pada tahap pertama, Israel akan melepaskan 150 tahanan Palestina setelah 50 sandera dikembalikan ke Israel. Ini akan dilakukan dalam empat fase, di mana setidaknya 10 sandera akan dibebaskan dalam setiap fase.

Pada tahap kedua, Israel akan melepaskan "hingga" 150 tahanan Palestina tambahan jika "hingga" 50 sandera tambahan dikembalikan ke Israel. Rasio yang sama dari tahanan Palestina terhadap sandera Israel dari bagian pertama akan tetap berlanjut, dengan setiap fase tambahan berisi pembebasan setidaknya 10 sandera.

 

 




Sumber : WAFA / Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x