Kompas TV internasional kompas dunia

Netanyahu Perintahkan Mossad Lakukan Hal Ini ke Para Pimpinan Hamas

Kompas.tv - 23 November 2023, 08:53 WIB
netanyahu-perintahkan-mossad-lakukan-hal-ini-ke-para-pimpinan-hamas
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara dalam konferensi pers di pangkalan militer Kirya, Tel Aviv, Israel, Sabtu, 28 Oktober 2023. (Sumber: Abir Sultan/Pool Photo via AP)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Gading Persada

TEL AVIV, KOMPAS.TV - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengungkapkan ingin pemimpin Hamas segera dihabisi. Ia menegaskan telah mengirim perintah ke Mossad, sebuah lembaga intelijen Israel, untuk menargetkan para pemimpin Hamas di mana pun mereka berada.

Hal tersebut diungkapkan setelah seorang jurnalis mengatakan bahwa pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh dan Khaled Mashaal mengatakan mereka akan terus memerintah Gaza setelah perang.

“Saya telah menginstruksikan Mossad untuk bertindak terhadap pemimpin Hamas di mana pun mereka berada,” katanya dikutip dari The Times of Israel, Kamis (23/11/2023).

Baca Juga: WHO: Israel Bunuh 553 Orang dalam 178 Serangan ke Fasilitas Kesehatan di Gaza

Ketika ditanya apakah gencatan senjata empat hari dilakukan untuk mencari pemimpin Hamas, yang diduga berada di luar negeri. Netanyahu menjawan bahwa tak ada keharusan seperti itu.

Netanyahu juga mengomentari keputusan Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir, dan koleganya di Partai Otzma Yehudit memberikan suara menentang kesepakatan pertukaran sandera.

Ia mengatakan, Itamar Ben Gvir mempunyai kewajiban untuk memlih sesuai keinginannya, namun semua menteri harus menerima tanggung jawab kolektif setelah keputusan dibuat.

Saat ditanya mengenai bahaya membebaskan tahanan Palestina kembali ke Hamas, Netanyahu mengatakan Israel akan mengejar mereka lagi jika perlu.

Ia pun menjawab semua pertanyaan dan kritikan mengenai kesepakatan pertukaran sandera.

“Bagaimana kami akan melewatkan mengembalikan puluhan, anak-anak, ibu dan perempuan pulang?” ujar Netanyahu.

Ia menegaskan akan lebih bahagia jika tak harus membebaskan tahanan keamanan Palestina. Tetapi hal tersebut saat ini tak mungkin untuk dilakukan.

Baca Juga: Kemlu: Tiga WNI Relawan di RS Indonesia dalam Kondisi Baik

Diberitakan Kompas.tv sebelumnya, gencatan senjata dan pertukaran sandera telah disepakati Israel dan Palestina, setelah pertempuran di Gaza terjadi sejak 7 Oktober lalu.

Saat melakukan serangan ke wilayah Israel, Hamas telah menangkap lebih dari 200 sandera.

Israel dengan dalih melakukan pembalasan untuk menghancurkan Hamas, membombardir Gaza dan membunuh lebih dari 12.000 warga Palestina.


 



Sumber : The Times of Israel


BERITA LAINNYA



Close Ads x