Kompas TV internasional kompas dunia

Era Baru Hubungan AS-Indonesia, Jokowi Desak AS Berbuat Lebih untuk Hentikan Kekejaman di Gaza

Kompas.tv - 14 November 2023, 08:30 WIB
era-baru-hubungan-as-indonesia-jokowi-desak-as-berbuat-lebih-untuk-hentikan-kekejaman-di-gaza
Presiden Joe Biden bertemu dengan Presiden Indonesia Joko Widodo di Ruang Oval Gedung Putih, Senin, 13 November 2023, di Washington. (Sumber: Foto AP/Andrew Harnik)
Penulis : Tussie Ayu | Editor : Vyara Lestari

Presiden Jokowi mendesak AS untuk berbuat lebih banyak untuk menghentikan kekejaman di Gaza dan melakukan gencatan senjata demi kemanusiaan.

Biden telah menolak seruan gencatan senjata, meskipun dia meminta Israel untuk lebih menahan diri dalam operasi militernya dan menyerukan penghentian pertempuran yang memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan atau pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas.

Baca Juga: Jokowi ke Amerika Serikat, Megawati Usai Putusan MKMK, Tokoh Bangsa ke Gus Mus [TOP 3 NEWS]

Gedung Putih telah membina hubungan dengan Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Biden menghadiri KTT G20 di Bali tahun lalu, dan Wakil Presiden Kamala Harris menghadiri KTT regional di Jakarta pada bulan September.


Sebelum mengunjungi Gedung Putih, Jokowi sempat singgah di Universitas Georgetown yang sedang merencanakan program baru di Indonesia. Jokowi menggambarkan peningkatan kesempatan pendidikan sebagai hal yang penting bagi pembangunan negaranya.

Ia mengatakan bahwa hubungan yang lebih dekat dengan AS dapat memberikan manfaat karena “Amerika Serikat adalah negara besar, dan pengaruhnya terhadap negara lain juga sangat besar.”

Namun ia juga berhati-hati dalam menekankan netralitas Indonesia di tengah ketegangan antara Washington dan Beijing.

“Indonesia selalu terbuka untuk bekerja sama dengan negara mana pun, dan tidak berpihak pada kekuatan mana pun, kecuali berpihak pada perdamaian dan kemanusiaan,” ujar Jokowi seperti dikutip dari The Associated Press.

Widodo juga menyampaikan kekhawatirannya mengenai jumlah korban tewas di Gaza, dengan menyebutkan perkiraan bahwa satu anak terbunuh setiap sepuluh menit.

“Kehidupan manusia sepertinya tidak ada artinya, tapi bagi saya, setiap kehidupan sangat berharga,” katanya. “Ini adalah masalah kemanusiaan, dan untuk mengakhirinya memerlukan solidaritas global, kepemimpinan global yang memprioritaskan kemanusiaan.”


 




Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x