Kompas TV regional jabodetabek

Polisi Gadungan di Jaktim Kantongi Rp3 Juta per Bulan dari Hasil Memalak Warga dan Pedagang

Kompas.tv - 21 Mei 2024, 15:59 WIB
polisi-gadungan-di-jaktim-kantongi-rp3-juta-per-bulan-dari-hasil-memalak-warga-dan-pedagang
Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly pakaikan seragam polisi palsu milik LH. (Sumber: KOMPAS.com/RIZKY SYAHRIAL )
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - Seorang berinisial LH terpaksa harus berurusan dengan pihak berwajib. Ia ditangkap kepolisian dari Polres Metro Jakarta Timur pada Minggu (19/5/2024).

Penangkapan itu dilakukan karena LH selama ini menyamar jadi polisi yang ternyata gadungan. Hal itu dilakukannnya untuk memalak warga dan pedagang di kawasan Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengatakan, LH mengantongi sebesar Rp3 juta per bulan dari aksinya memalak menggunakan seragam kepolisian.

Baca Juga: Polisi Gadungan Kepergok saat Minta-Minta THR ke Pemilik Toko

"Dalam sebulan Rp3 juta keuntungan yang ia dapat," kata Nicolas dikutip dari Kompas.com, Senin (20/5/2024).

Nicolas menuturkan, uang hasil memalak warga dan pedagang itu dipakai untuk kebutuhan sehari-hari pelaku LH, istri, dan kedua anaknya.

"Untuk mendapatkan ekonomi atau rezeki dan biayai keluarganya," ucap Nicolas.

Usai penangkapan terhadap LH, polisi pun sempat menggeledah rumah LH di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

Hasilnya, polisi menemukan alat isap narkoba jenis sabu-sabu beserta sedotan plastik. Setelah dilakukan tes urine, diketahui bahwa LH positif menggunakan narkoba jenis sabu.

Baca Juga: Polsek Sukarame Lampung Tangkap Polisi Gadungan, Pelaku Tipu 10 Wanita dan Raup Puluhan Juta Rupiah

"Kami berusaha memancing karena indikasi dia adalah seorang pengguna atau pengedar narkoba," tutur Nicolas.

Selain alat hisap sabu, polisi juga menemukan satu setel seragam polisi lengkap dengan tanda kewenangan Polri dari penggeledahan tersebut. Pada seragam palsu milik LH juga tertera pangkat Aiptu.

"Ditemukan juga airsoft gun di rumah pelaku," tutur Nicolas.

Nicolas menambahkan, alasan pelaku LH menjadi polisi gadungan karena terobsesi ingin menjadi seorang anggota Polri. Kepada polisi, ia mengaku pernah ikut tes kepolisian, tetapi tidak lolos.

"Pada saat dia tes, dia tingginya kurang dan tidak bisa menjadi anggota Polri," ujar Nicolas.

Karena obsesinya itulah, LH akhirnya membeli seragam polisi. Sementara airsoft gun yang dimilikinya didapat dari temannya yang sudah meninggal dunia. 

Baca Juga: 3 Anggota TNI Nyamar Jadi Polisi Gadungan saat Culik Imam Masykur, Korban Diincar karena Jual Obat


 



Sumber : Kompas.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x