Kompas TV internasional kompas dunia

Bolivia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel yang Dinilai Lakukan Kejahatan Kemanusiaan di Gaza

Kompas.tv - 1 November 2023, 20:49 WIB
bolivia-putus-hubungan-diplomatik-dengan-israel-yang-dinilai-lakukan-kejahatan-kemanusiaan-di-gaza
Seorang warga Palestina membopong jenazah seorang anak yang terbunuh serangan udara Israel di kamp pengungsian Nusseirat, tengah Jalur Gaza, Selasa (31/10/2023). (Sumber: Mohammed Dahman/Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Deni Muliya

LA PAZ, KOMPAS.TV - Pemerintah Bolivia memutus hubungan diplomatik dengan Israel usai menuduh negara itu melakukan "kejahatan terhadap kemanusiaan" di Jalur Gaza, Selasa (31/10/2023).

Pemerintah Bolivia menyinggung banyaknya korban jiwa akibat serangan Israel sejak 7 Oktober yang mencapai 8.525 per Selasa (31/10) di Jalur Gaza.

"Bolivia memutuskan untuk memutus hubungan diplomatik dengan negara Israel dalam penolakan dan pengutukan serangan militer Israel yang agresif dan disproporsional di Jalur Gaza," kata Wakil Menteri Luar Negeri Bolivia Freddy Mamani dikutip Associated Press.

Baca Juga: Israel Serang Kamp Pengungsi Jabalia, Direktur RS Indonesia di Gaza: Lebih dari 50 Orang Tewas

Sementara itu, Pj. Menteri Luar Negeri Bolivia, Maria Nela Prada menuduh Israel melakukan "kejahatan terhadap kemanusiaan di Jalur Gaza terhadap masyarakat Palestina."

Prada pun mendesak Tel Aviv menghentikan serangan ke enklav berpenduduk 2,3 juta jiwa tersebut.

Prada juga menyebut bahwa Bolivia "menolak tindak permusuhan Israel terhadap aktor-aktor internasional yang mengirim bantuang kemanusiaan ke Jalur Gaza."

Ia pun menyebut pemerintah Bolivia telah mengirim bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Pemerintah Bolivia dikenal kritis terhadap pendudukan Israel di Palestina sejak lama.

Pada 2009 silam, Bolivia juga memutus hubungan diplomatik dengan Israel menyusul konflik di Jalur Gaza.

Presiden Bolivia Luis Arce sebelumnya menyampaikan solidaritas terhadap masyarakat Palestina usai pertemuan dengan Duta Besar Palestina untuk Bolivia Mahmud Elalwani.

"Kita tidak bisa diam dan terus membiarkan penderitaan masyarakat Palestina, khususnya anak-anak, yang mana berhak untuk hidup dalam perdamaian. Kami mengutuk kejahatan perang yang sedang dilakukan di Gaza," kata Arce.

Selain Bolivia, Chili dan Kolombia turut bertindak dengan memanggil duta besar mereka dari Israel. Ketiga negara tersebut dikenal memiliki pemerintahan sayap kiri.

"Jika Israel tidak berhenti membantai masyarakat Palestina, kami tidak bisa berada di sana," kata Presiden Kolombia Gustavo Petro.

Baca Juga: Pemilih Muslim AS Ancam Tak Pilih Biden di Pilpres 2024 jika Tak Ada Gencatan Senjata di Gaza



Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x