Kompas TV internasional kompas dunia

Ukraina Gunakan Strategi Ini untuk Rebut Kembali Krimea dari Rusia, Dipimpin oleh Sang Musisi

Kompas.tv - 19 Oktober 2023, 13:36 WIB
ukraina-gunakan-strategi-ini-untuk-rebut-kembali-krimea-dari-rusia-dipimpin-oleh-sang-musisi
Dua tentara Ukraina beristirahat di garis depan di dekat Kreminna, wilayah Luhansk, Ukraina, Kamis, 8 Juni 2023. (Sumber: Roman Chop via AP)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Gading Persada

KRIMEA, KOMPAS.TV - Ukraina telah melancarkan sabotase, penerobosan dan strategi pengalihan untuk rebut kembali Krimea dari Rusia.

Operasi tersebut telah dilakukan pasukan khusus Ukraina sejak awal bulan ini, dengan memasuki benteng terkuat Rusia di daerah pendudukan di Ukraina.

Operasi ini dipimpin oleh prajurit dengan kode Muzykant, atau berarti Sang Musisi dengan bahasa Indonesia.

Kode tersebut diberikan kepadanya karena ia adalah pemain biola yang menjadi tentara bagi pasukan khusus Ukraina.

Baca Juga: Fakta Serangan Brutal Israel ke Gaza: 1 Anak Terbunuh Setiap 15 Menit

Muzykant merupakan pemimpin dari pasukan di batalion Bratstvo, yang bersama intelijen pertahanan Ukraina dan unit lainnya, menerobos Krimea pada awal bulan ini.

“Adrenalin saya tengah meninggi,” kata Muzykant dikutip dari CNN, Rabu (18/10/2023).

“Saya hanya tahu saya ke Krimea setelah kami kembali ke markas. Saya menyadari kami memiliki tugas yang besar,” tambahnya.

Misi menerobos Krimea iani menjadi bagian dari upaya yang dilakukan Kiev untuk meningkatkan serangan ke Krimea.

Waktu dari kapan serangan akan dilakukan sendiri tak diungkapkan.

Muzykant merupakan satu dari 10 batalion Bratstvo yang terlibat dalam penyerangan malam Krimea, yang bekerja sama dengan unit militer Ukraina lainnya.

Jumlah keseluruhan pelaku operasi saat ini masih belum diketahui.

Mereka berlayar melewati lautan yang ganas dengan speedboat yang lebih besar, sebelum beralih ke jet ski yang lebih rendah ketika berada di wilayah semenanjung.

Mereka kemudian berlari ke pantai, menghancurkan peralatan militer Rusia yang ditempatkan di tepi laut dan kembali, semuanya dalam hitungan jam.

Berdasarkan video yang diterima CNN, para pasukan pengalihan tersebut menggunakan jet skis di sekitar perairan Kriema yang gelap.

Mereka hanya bisa diketahui dari kamera inframerah drone yang melihat dari atas.

Mereka bergerak mengendap-endap mendekati pantai untuk menghindari deteksi dan langsung menuju daratan yang kering.

Tugas utama mereka tidak hanya melakukan sabotase untuk peralatan militer Moskow yang dekat pantau, tetapi juga memberikan pesan meyakinkan untuk warga Ukraina di wilayah itu.

“Kami melakukan hal itu sehingga warga di Ukraina dan Krimea yang tengah diduduki tak kehilangan semangat dan mempertahankan keyakinan Krimea kembali ke Ukraina,” katanya.

Rusia sendiri secara ilegal telah menganeksasi Krimea pada 2014.

Semenanjung tersebut memiliki simbol penting yang dalam bagi Presiden Rusia, Vladimir Putin, dan merupakan jaringan logistik vital bagi upaya perang Kremlin.

Muzykant menjelaskan operasi berbahaya ini memakan waktu bulanan untuk perencanaan persiapan bagi tentara Ukraina atas risiko yang mereka hadapi.

“Saat kami mendarat (di Krimea) laut tengah badai, ombaknya bahkan mencapai tinggi 2 meter,” ujarnya.

“Ditambah lagi kapal perang Rusia, The Raptors, berpatroli di pantai. Mereka ada empat, dan mereka memiliki kru 20 perajurit Rusia yang dipersenjatai senjata mesin 30 milimeter,” tambah Muzykant.

Tetapi battalion Bratstvo berhasil melewati bahaya tersebut, mencapai semenanjung Krimea dan mengeksekusi misi mereka.

Baca Juga: Duka Erdogan untuk Warga Palestina yang Tewas di Gaza, Umumkan 3 Hari Berkabung Nasional

“Kami banyak berlatih untuk misi ini. Semua orang tahu peranannya, apa yang harus mereka lakukan di pantai,” jelas Muzykant.

“Ketika kembali setelah melakukan tugas, kapal Rusia mengejar kami, namun kami berhasil melarikan diri,” sambungnya.

Tak ada pasukan Bratstvo yang terluka atau ditangkap, tetapi intelijen pertahanan Ukraina mengakui adanya kerugian, meski tak mengungkapkan secara detail.

Mereka juga menambahkan bahwa korban jiwa di kubu Rusia lebih signifikan.


 



Sumber : CNN


BERITA LAINNYA



Close Ads x