Kompas TV internasional kompas dunia

Rusia, Arab Saudi Desak Gencatan Senjata, AS Kutuk Serangan Hamas ke Israel yang Tewaskan 40 Warga

Kompas.tv - 7 Oktober 2023, 20:15 WIB
rusia-arab-saudi-desak-gencatan-senjata-as-kutuk-serangan-hamas-ke-israel-yang-tewaskan-40-warga
Warga sipil Israel di Ashkelon diungsikan saat serangan roket dari Gaza oleh kelompok Hamas. Rusia dan Arab Saudi mendesak gencatan senjata segera dan semua pihak agar menahan diri, sementara Amerika Serikat mengutuk keras serangan Hamas terhadap Israel yang tewaskan 40 warga Israel serta melukai ratusan lainnya. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

GAZA, KOMPAS.TV - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan negara dalam keadaan perang dan memobilisasi seluruh personil militer termasuk tentara cadangan, Sabtu (7/10/2023). Pernyataan ini dilontarkannya usai serangan dadakan kelompok Hamas dari darat, laut dan udara yang menewaskan 40 orang dan melukai ratusan orang di Israel Selatan. Perang besar kembali di depan mata.

Pemimpin militan Hamas yang memerintah Jalur Gaza melancarkan serangan multi-front yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel, dengan menembakkan ribuan roket saat puluhan pejuang Hamas menyusup ke perbatasan yang sangat terfortifikasi di beberapa lokasi dan membuat negara itu terkejut pada hari raya besar. Israel mengatakan setidaknya 22 orang tewas.

Gedung Putih mengecam serangan tersebut, mengatakan mereka "secara tegas mengutuk" serangan oleh Hamas.

“Kami teguh mendukung Pemerintah dan rakyat Israel dan menyampaikan belasungkawa kami atas kehidupan warga Israel yang hilang dalam serangan ini," kata Adrienne Watson, juru bicara Dewan Keamanan Nasional, seperti dilaporkan oleh Associated Press.

"AS dengan tegas mengutuk serangan terhadap warga sipil Israel yang tidak diprovokasi oleh para teroris Hamas. Tidak ada alasan yang bisa membenarkan tindakan terorisme."

Watson mengatakan Jake Sullivan, penasihat keamanan nasional Amerika Serikat (AS), telah berbicara dengan rekan Israelnya, Tzachi Hanegbi. AS dan Israel tetap berkomunikasi erat, kata Watson.

Arab Saudi meminta agar pertempuran di Israel dan Jalur Gaza segera dihentikan setelah militan Hamas melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Baca Juga: Israel Balas Bombardir Jalur Gaza, Seorang Jurnalis Palestina Tewas dan RS Dipadati Korban

Roket yang ditembakkan dari Gaza menuju Israel, Sabtu, (7/10/2023). Rusia dan Arab Saudi mendesak gencatan senjata segera dan semua pihak agar menahan diri, sementara Amerika Serikat mengutuk keras serangan Hamas terhadap Israel yang tewaskan 40 warga Israel serta melukai ratusan lainnya. (Sumber: AP Photo)

Pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Arab Saudi juga mengajak kedua belah pihak untuk melindungi warga sipil dan bersikap menahan diri.

"Kerajaan mengingatkan kembali peringatan-peringatan berulangnya akan bahaya meledaknya situasi sebagai akibat dari terus berlangsungnya pendudukan, hak-hak sah rakyat Palestina yang terabaikan, dan pengulangan provokasi sistem terhadap mereka oleh Israel," demikian bunyi pernyataan tersebut.

Arab Saudi telah lama mendukung Palestina dan mengusung solusi dua negara berdasarkan batas tahun 1967 Israel, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina.



Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x