Kompas TV internasional kompas dunia

Azerbaijan Tangkap Mantan Kepala Pemerintahan Pemberontak Nagorno-Karabakh

Kompas.tv - 28 September 2023, 14:24 WIB
azerbaijan-tangkap-mantan-kepala-pemerintahan-pemberontak-nagorno-karabakh
Azerbaijan mengumumkan penangkapan mantan kepala pemerintahan pemberontak Nagorno-Karabakh Ruben Vardanyan Rabu, (27/9/2023), saat ia mencoba menyeberang ke Armenia bersama puluhan ribu warga. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Gading Persada

YEREVAN, KOMPAS.TV - Azerbaijan mengumumkan penangkapan mantan kepala pemerintahan pemberontak Nagorno-Karabakh Ruben Vardanyan, Rabu (27/9/2023),.

Ia ditangkap saat coba menyeberang ke Armenia bersama puluhan ribu warga, menyusul serangan kilat Azerbaijan selama 24 jam pekan lalu untuk merebut kembali kendali enklave tersebut. Penangkapan Ruben Vardanyan diumumkan oleh dinas penjaga perbatasan Azerbaijan.

Ini tampaknya mencerminkan niat Azerbaijan untuk dengan cepat dan dengan tegas menguatkan cengkeramannya di wilayah tersebut setelah serangan militer yang telah memicu pengungsian cepat etnis Armenia, seperti dilaporkan Associated Press, Kamis, (28/9).

Vardanyan, miliarder Rusia, pindah ke Nagorno-Karabakh tahun 2022 dan menjabat kepala pemerintahan regional sebelum mundur awal tahun ini.

Dinas penjaga perbatasan mengatakan Vardanyan diantar ke ibu kota Azerbaijan, Baku, dan diserahkan kepada badan negara yang relevan yang akan menentukan nasibnya. Mereka memposting foto Vardanyan yang dipegang oleh dua penjaga perbatasan di samping helikopter.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Azerbaijan mengatakan sebanyak 192 tentara Azerbaijan tewas dan 511 terluka selama serangan di Nagorno-Karabakh. Satu warga Azerbaijan juga meninggal dalam pertempuran tersebut, kata kementerian.

Pejabat Nagorno-Karabakh sebelumnya mengatakan bahwa setidaknya 200 orang di pihak mereka, termasuk 10 warga sipil, tewas dan lebih dari 400 terluka dalam pertempuran tersebut.

Adapun serangan kilat Azerbaijan selama 24 jam yang melibatkan artileri berat, peluncur roket, dan pesawat nirawak, memaksa otoritas separatis setuju untuk menyerahkan senjata dan duduk bersama berbicara tentang "reintegrasi" Nagorno-Karabakh ke Azerbaijan.

Baca Juga: Setidaknya 20 Orang Tewas dalam Ledakan Pom Bensin di Nagorno-Karabakh, Kemungkinan Bukan Sabotase

Foto mantan kepala pemerintahan pemberontak Nagorno-Karabakh Ruben Vardanyan. Ia ditangkap saat mencoba menyeberang ke Armenia bersama puluhan ribu warga, Rabu (27/9/2023). (Sumber: AP Photo)

Azerbaijan dan pejabat separatis sejak itu telah melakukan dua putaran pembicaraan, tetapi tidak ada rincian yang tersedia dan prospek "reintegrasi" penduduk etnis Armenia Nagorno-Karabakh ke negara yang mayoritas Muslim tersebut tetap tidak jelas.

Meskipun Azerbaijan berjanji untuk menghormati hak-hak warga wilayah ini, mereka berbondong-bondong melarikan diri dari wilayah tersebut karena takut akan pembalasan.

Lebih dari 53.000 orang, atau sekitar 45% dari populasi Nagorno-Karabakh yang berjumlah 120.000, telah meninggalkan wilayah tersebut menuju Armenia hingga senja pada Rabu, menurut otoritas Armenia.

Stepanakert, ibu kota wilayah ini, tampak sepi pada hari Rabu ketika warga yang tersisa dan tidak memiliki kendaraan sendiri untuk meninggalkan kota berkumpul di pusat, menunggu bus yang dijanjikan oleh otoritas. 



Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x