Kompas TV internasional kompas dunia

Setidaknya 20 Orang Tewas dalam Ledakan Pom Bensin di Nagorno-Karabakh, Kemungkinan Bukan Sabotase

Kompas.tv - 26 September 2023, 23:36 WIB
setidaknya-20-orang-tewas-dalam-ledakan-pom-bensin-di-nagorno-karabakh-kemungkinan-bukan-sabotase
Sedikitnya 20 orang tewas dan hampir 300 terluka dalam ledakan pompa bensin di Nagorno-Karabakh, ajudan presiden Nagorno-Karabakh David Babayan hari Selasa, (26/9/2023) mengatakan informasi awal menunjukkan ledakan itu disebabkan kelalaian, menambahkan kemungkinan kecil itu hasil sabotase. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

YEREVAN, KOMPAS.TV - Sedikitnya 20 orang tewas dan hampir 300 terluka dalam ledakan pompa bensin di Nagorno-Karabakh Azerbaijan ketika ribuan warga keturunan Armenia pindah ke Armenia, kata otoritas wilayah separatis itu, Selasa (26/9/2023).

Sebanyak 19.000 orang, sekitar 16% dari populasi wilayah ini, melarikan diri melintasi perbatasan sejak Azerbaijan mengalahkan separatis yang memerintah wilayah itu selama sekitar 30 tahun dalam operasi militer cepat minggu lalu, kata Wakil Perdana Menteri Armenia Tigran Khachatryan.

Melansir Associated Press, warga Nagorno-Karabakh berusaha melarikan diri segera setelah Azerbaijan mengangkat blokade 10 bulan di satu-satunya jalan ke Armenia. Blokade itu telah menyebabkan kekurangan makanan, obat-obatan, dan bahan bakar yang parah. Meskipun Azerbaijan berjanji akan menghormati hak-hak orang Armenia, banyak penduduk yang takut akan pembalasan.

Ledakan itu terjadi saat orang-orang mengantri untuk mengisi mobil mereka di pompa bensin di luar Stepanakert, ibu kota wilayah ini, Senin malam (25/9) waktu setempat. Departemen kesehatan pemerintah separatis mengatakan 13 mayat ditemukan dan tujuh orang tewas akibat luka dari ledakan tersebut; sebanyak 290 orang telah dirawat di rumah sakit dan puluhan dari mereka masih dalam kondisi serius.

Penyebab ledakan masih belum jelas, tetapi ajudan presiden Nagorno-Karabakh David Babayan mengatakan informasi awal menunjukkan bahwa ledakan itu disebabkan oleh kelalaian. Disebutkan, kemungkinan kecil ledakan itu merupakan hasil sabotase.

Kementerian Kesehatan Armenia mengatakan sebuah helikopter membawa beberapa korban ledakan ke Armenia pada Selasa pagi, dan penerbangan lainnya diharapkan tiba. Pasukan penjaga perdamaian Rusia di Nagorno-Karabakh juga menyediakan helikopter untuk membawa korban ke Armenia.

Ajudan presiden Azerbaijan Hikmet Hajiyev mengatakan di X, rumah sakit di Azerbaijan siap untuk merawat korban, tetapi tidak mengatakan jika ada yang dibawa ke sana. Azerbaijan mengirim obat perawatan luka bakar dan bantuan kemanusiaan lainnya, katanya.

Baca Juga: Ledakan di Nagorno-Karabakh Lukai Lebih dari 200 Orang, Etnis Armenia Makin Tersudut

Ribuan mengungsi dari Nagorno-Karabakh Azerbaijan ke Armenia. Sedikitnya 20 orang tewas dan hampir 300 terluka dalam ledakan pompa bensin di Nagorno-Karabakh, ajudan presiden Nagorno-Karabakh David Babayan hari Selasa, (26/9/2023) mengatakan informasi awal menunjukkan ledakan itu disebabkan kelalaian, menambahkan kemungkinan kecil itu hasil sabotase. (Sumber: AP Photo)

Azerbaijan juga mengatakan, 30 ton bensin dan 34 ton bahan bakar diesel sedang dikirim ke wilayah tersebut.

Militer Azerbaijan mengalahkan pasukan Armenia dalam serangan kilat 24 jam minggu lalu, memaksa otoritas separatis untuk menyerahkan senjata dan memulai pembicaraan tentang "pengintegrasian" Nagorno-Karabakh ke dalam Azerbaijan.

Bahan bakar bensin langka di Stepanakert selama berbulan-bulan, dan ledakan tersebut lebih lanjut menambah kekurangan, menambah kecemasan di antara banyak penduduk tentang apakah mereka akan dapat berkendara 35 kilometer ke perbatasan.

Mobil yang membawa beban besar di atas atapnya memenuhi jalan-jalan Stepanakert, dan penduduk berdiri atau berbaring di sepanjang trotoar di sebelah tumpukan bagasi.

Otoritas Nagorno-Karabakh meminta penduduk menahan diri dari kepergian untuk menjaga jalan tetap bersih bagi layanan darurat dan mengatakan bus akan disediakan bagi mereka yang ingin pergi.

Nagorno-Karabakh adalah wilayah otonom dalam Azerbaijan pada masa Uni Soviet. Sentimen separatis tumbuh dalam tahun-tahun terakhir Uni Soviet dan kemudian berkobar menjadi perang. Nagorno-Karabakh berada di bawah kendali pasukan etnis Armenia, dengan dukungan militer Armenia, setelah perang separatis selama enam tahun yang berakhir pada tahun 1994.

Dalam perang lain pada tahun 2020, Azerbaijan merebut sebagian wilayah Nagorno-Karabakh beserta wilayah sekitarnya yang hilang dari kendali selama konflik sebelumnya. Berdasarkan gencatan senjata yang mengakhiri pertempuran pada tahun 2020, Rusia mengirim pasukan penjaga perdamaian sekitar 2.000 orang ke wilayah tersebut.


 

 



Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA


Advertorial

Madiun Maju Mendunia | VVIP

27 April 2024, 15:37 WIB

Close Ads x