Kompas TV internasional kompas dunia

Baru 3 dari 99 Jenazah Korban Kebakaran Hawaii yang Diidentifikasi, Polisi Minta Warga Kumpulkan DNA

Kompas.tv - 15 Agustus 2023, 14:52 WIB
baru-3-dari-99-jenazah-korban-kebakaran-hawaii-yang-diidentifikasi-polisi-minta-warga-kumpulkan-dna
Puing-puing akibat kebakaran di Lahaina, Hawaii, Amerika Serikat, tampak pada Kamis, 10 Agustus 2023. (Sumber: AP Photo/Rick Bowmer)
Penulis : Nadia Intan Fajarlie | Editor : Iman Firdaus

LAHAINA, KOMPAS.TV - Baru tiga dari 99 jenazah korban kebakaran di Lahaina, Pulau Maui, Hawaii, Amerika Serikat berhasil diidentifikasi.

Kepala Polisi setempat, Maui John Pelletier, mengatakan bahwa pihaknya baru bisa mengenali tiga dari 99 jenazah korban kebakaran Hawaii.

Identitas ketiga jenazah tersebut berhasil dikenali melalui sidik jari mereka.

Polisi pun mendorong masyarakat korban kebakaran Hawaii yang kehilangan keluarga atau kerabat mereka untuk memberikan sampel DNA agar proses identifikasi cepat dilaksanakan.

Ia menyebut, para korban tewas dalam kebakaran di Hawaii itu mengalami luka bakar yang parah.

"Kami harus melakukan tes DNA secara cepat untuk mengidentifikasi semuanya. Ketika kami mengambil jenazah, mereka hancur berantakan," jelas Pelletier dilansir dari Agence France-Presse (AFP).

Baca Juga: Korban Tewas Kebakaran Hawaii Tembus 99 Orang, Jumlahnya Diperkirakan Bertambah 2 Kali Lipat

Pelletier mengungkapkan, jumlah jenazah korban tewas dalam peristiwa mematikan itu akan meningkat menjadi 90 persen pada akhir pekan ini. Sebab, lanjut dia, baru 25 persen daerah Laihana yang ditelusuri petugas.

Senada, Gubernur Maui, Josh Green, mengatakan jumlah korban akan meningkat signifikan dalam sepuluh hari mendatang. Sebab upaya pencarian masih terus dilakukan.

"Jumlah tersebut akan naik signifikan dalam sepuluh hari ke depan, angkanya bisa dua kali lipat," jelasnya, dilansir dari France24, Senin (14/8/2023).

Sebelumnya, ia mengatakan pihaknya fokus melakukan pencarian jasad korban.

“Fokus kami mencari para korban atau sisa-sisa jasad mereka,” kata Josh Green, Sabtu (12/8/2023) dilansir dari BBC News.

Jeremy Greenberg, direktur Badan Manajemen Darurat Federal, mengatakan kondisi pencarian "sangat sulit untuk dilakukan."

"Ini adalah kebakaran yang luar biasa dahsyat dan kondisinya sangat sulit untuk dilalui," kata Greenberg dalam jumpa pers hari Senin (14/8/2023).

Ia pun menyebutkan tantangan bagi para petugas pencari jenazah, di antaranya bahaya bangunan yang tidak stabil dan potensi bahan kimia beracun yang terkandung dalam udara di daerah tersebut.

Baca Juga: Tragedi Kebakaran Hawaii: Kisah Alarm Peringatan Dini Bencana yang Tak Berbunyi

Sebagaimana telah diberitakan sebelumnya, kebakaran yang disebut sebagai bencana terbesar di Amerika Serikat sejak seabad terakhir, ini terjadi pada 8 Agustus 2023 malam.

Kebakaran ini bermula dari semak yang terbakar di distrik Kula, Kota Maui. Api dengan cepat merembet ke area yang lebih luas hingga ke Kota Laihana.

Kobaran api menggila karena musim panas yang kering dan tiupan angin Topan Dora yang kebetulan melintasi Hawaii.

Saat api melalap Lahaina, alarm peringatan dini bencana di wilayah itu senyap. Padahal pada uji coba pada 1 Agustus 2023 lalu, otoritas setempat telah memastikan alarm peringatan dini di Maui berbunyi.


 




Sumber : AFP, BBC, France24


BERITA LAINNYA



Close Ads x