Kompas TV internasional kompas dunia

Pengusaha Taiwan Ditahan 1.400 Hari di China dan Dituduh Mata-mata, Gegara Foto Kantor Polisi

Kompas.tv - 29 Juli 2023, 14:13 WIB
pengusaha-taiwan-ditahan-1-400-hari-di-china-dan-dituduh-mata-mata-gegara-foto-kantor-polisi
Pengusaha Taiwan ditahan lebih dari 1.400 hari di China setelah dituduh melakukan upaya mata-mata (Sumber: BBC)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Gading Persada

BEIJING, KOMPAS.TV - Seorang pengusaha Taiwan ditahan selama lebih dari 1.400 hari di China dengan tuduhan mata-mata.

Pria bernama Lee Meng-chu tersebut ditahan dan dipenjara sejak 2019 dengan tuduhan mata-mata, setelah ketahuan memfoto kantor polisi di Shenzen.

Saat itu, ia didakwa dengan spionase dan mencuri rahasia negara, dakwaan yang selanjutnya ia bantah.

Lee sebenarnya telah dibebaskan dari penjara pada Juli 2021, tapi sejak itu ia dilarang pergi dari China, karena hak politiknya dicabut.

Baca Juga: Hati-Hati Bawa Durian ke Hotel di Singapura, Bisa Didenda Rp5,6 Juta

Sebenarnya sangat jarang Beijing memberikan hukuman tersebut, termasuk latangan pegi terhadap tahanan yang bukan berasal dari China daratan.

Para aktibis mengatakan identitas Lee sebagai warga Taiwan, mendorong otoritas untuk membuat poin politik di tengah meningkatnya tensi politik.

Lee saat ini telah diperbolehkan meninggalkan China dan kembali ke Taiwan, Senin (24/7).

“Saya merasa sangat lega setelah melewati pemeriksaan paspor, dan saya sedikit menangis,” katanya dikutip dari BBC, Sabtu (29/7/2023).

“Saya telah kembali ke dunia yang bebas,” katanya.

Seperti ribuan warga Taiwan yang berbisnis di China, Lee mengunjungi negara tersebut dalam perjalanan bisnis pada Agustus 2019.

Ia sendiri bukan sosok asing di China, karena sempat bekerja dan tinggal di Suzhou, dan kerap bepergian ke China daratan dua kali setahun.

Ketika ia datang, tensi China dengan Hong Kong tengah meninggi akibat demonstrasi pro-demokrasi di wilayah tersebut.

Lee sempat datang ke Hong Kong, dan kemudian menuju Shenzhen untuk bertemu koleganya.


Ketika itu, ratusan polisi bersenjata berkumpul dan kendaraan lapis baja diperlihatkan di Stadion Shenzhen.

Banyak yang khawatir pasukan itu akan dikirim untuk meredam demonstrasi di Hong Kong.

Lee yang melihat itu kemudian berjalan ke stadion dan mengambil foto.

Ia mengatakan tidak ada tanda larangan dan tak menembus barisan polisi.

Lee mengatakan banyak juga yang mengambil foto di area tersebut.

“Saya hanya sedang lewat. Jika benar ada rahasia negara, kenapa semuanya bisa dilihat dari hotel,” kata Lee yang membantah dirinya mata-mata.

Baca Juga: Helikopter Militer Australia Jatuh di Laut, Empat Orang Hilang dan Ditakutkan Telah Tewas

Ketika ia tiba di bandara Shenzhen, 10 kamera video yang ia bawa kembali ke Taiwan untuk usahanya mendapat perhatian dari petugas bandara.

Mereka menghentikannya untuk memeriksa tas dan ponselnya, dan mereka menemukan pamphlet juga foto dari petugas polisi di stadion Shenzhen.

Setelah sempat ditahan selama 72 hari di kamar hotalnya, ia kemudian diadili dan dinyatakan besalah, hingga akhirnya bebas pada Juli 2021.

Media China sempat mengungkapkan dalam laporannya, bahwa ia mengambil foto di Stadion Shenzen untuk dikirim ke sebuah kelompok di Taiwan.




Sumber : BBC


BERITA LAINNYA



Close Ads x