Kompas TV internasional kompas dunia

Erdogan: Turki akan Jawab Kampanye Hitam Media Barat dalam Pemilihan Presiden Putaran Kedua 28 Mei

Kompas.tv - 24 Mei 2023, 07:30 WIB
erdogan-turki-akan-jawab-kampanye-hitam-media-barat-dalam-pemilihan-presiden-putaran-kedua-28-mei
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan hari Senin (22/5/2023) mengkritik media-media Barat yang baru-baru ini mencoba mempengaruhi opini publik dengan judul-judul mengenai pemilihan presiden di Turki. Erdogan menambahkan Barat tidak suka karena Turki membasmi terorisme, dan mengatakan Barat terganggu dengan kemajuan Turki dalam industri pertahanan. (Sumber: Anadolu)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

Erdogan berhasil meraih 49,52% suara dalam putaran pertama, sementara Kilicdaroglu berada di posisi kedua dengan 44,88%, dan Sinan Ogan dari Aliansi ATA (Leluhur) mendapatkan 5,17%.

Ogan hari Senin, (22/5/2023) menyatakan dukungan untuk Erdogan pada putaran kedua, dengan mengatakan: "Kami yakin keputusan kami adalah keputusan yang tepat bagi negara dan bangsa kami."

Erdogan berterima kasih atas dukungan Ogan. "Ogan sangat memahami sikap kami yang jelas dalam perang melawan terorisme, hubungan dengan dunia Turk, dan kelangsungan hidup tanah air kami. Kami tidak membuat sedikit pun konsesi dalam masalah-masalah ini."

Baca Juga: Pengakuan Erdogan, Turki Miliki Hubungan Spesial dengan Putin

Kemal Kilicdaroglu, pemimpin partai CHP dan calon presiden Turki dari kubu oposisi. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan hari Senin (22/5/2023) mengkritik media-media Barat yang baru-baru ini mencoba mempengaruhi opini publik dengan judul-judul mengenai pemilihan presiden di Turki. Erdogan menambahkan Barat tidak suka karena Turki membasmi terorisme, dan mengatakan Barat terganggu dengan kemajuan Turki dalam industri pertahanan. (Sumber: AP Photo)

Menyinggung tentang pengembalian sukarela pengungsi Suriah, Erdogan mengatakan: "Kami telah mendukung pengembalian sukarela dan aman para pengungsi sejak awal.

Sejauh ini, hampir 560.000 pengungsi telah kembali ke wilayah yang dibersihkan dari terorisme. Jumlah ini akan terus bertambah seiring organisasi teroris dibasmi di Suriah."

Presiden menjamin bahwa perbatasan Turki dilengkapi dengan teknologi terbaru untuk keamanan. "Perbatasan Turki lebih aman daripada sebelumnya," katanya.

Lebih dari 3,7 juta warga Suriah saat ini tinggal di Turki, menjadikannya negara tuan rumah pengungsi terbesar di dunia.

Setelah dimulainya perang saudara berdarah di Suriah pada tahun 2011, Turki mengadopsi kebijakan "pintu terbuka" bagi warga Suriah yang melarikan diri dari penganiayaan dan kekejaman.

Menurut perkiraan PBB, ratusan ribu orang telah tewas dan lebih dari 10 juta orang lainnya mengungsi akibat perang saudara yang menghancurkan Suriah sejak awal 2011.


 

 



Sumber : Anadolu


BERITA LAINNYA



Close Ads x