Kompas TV internasional kompas dunia

Pengakuan Erdogan, Turki Miliki Hubungan Spesial dengan Putin

Kompas.tv - 20 Mei 2023, 13:25 WIB
pengakuan-erdogan-turki-miliki-hubungan-spesial-dengan-putin
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Rusia, Vladimir Putin di Resort Laut Hitam, 29 September 2021. (Sumber: Vladimir Smirnov, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Gading Persada

ANKARA, KOMPAS.TV - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengaku Turki miliki hubungan spesial dan terus berkembang dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Hal itu diungkapkan Erdogan di tengah desakan agar Ankara membantu untuk mendorong adanya sanksi Barat terhadap Rusia.

Erdogan mengatakannya dalam wawancara menjelang putaran kedua pemilihan presiden Turki, pekan depan.

“Kami tak berada dalam titik di mana kami akan memberikan sanksi ke Rusia seperti yang Barat lakukan. Kami tak terikat dengan sanksi Barat,” katanya dikutip dari CNN, Jumat (19/5/2023).

Baca Juga: Zelenskyy Mengamuk dan Serang Pemimpin Arab, Menuduh Mereka Tutup Mata atas Invasi Rusia ke Ukraina

“Kami merupakan negara yang kuat, dan memiliki hubungan positif dengan Rusia. Rusia dan Turki saling membutuhkan di setiap lapangan,” tambahnya.

Meski Turki merupakan anggota NATO, Erdogan tetap menjaga hubungan baiknya dengan Putin.


 

Ia juga kerap mendorong untuk menjadi mediator negosiasi perdamaian atas perang yang sedang berlangsung di Ukraina.

Namun, jika Erdogan akhirnya kalah di pemilihan Presiden, dan rivalnya, Kemal Kilicdaroglu yang akhirnya berkuasa, hubungan Turki-Rusia berpeluang memburuk.

Berbeda dengan Erdogan, Kilicdaroglu memiliki kebijakan yang menyiratkan permusuhan dengan Putin.

Jelang putaran pemilihan Presiden, Minggu (14/5/2023), Kilicdaroglu sempai mengirim pesan keras ke Rusia.

Baca Juga: Oposisi Turki Tuduh Ada Kecurangan dalam Pemilu, Hal Ini Yang Dikeluhkan

Ia menuduh Kremlin ikut campur dalam pemilu Turki, dan mengancam akan menghancurkan hubungan kedua negara.

“Teman Rusia tercinta, Anda berada di balik montase, konspirasi, konten palsu yang dalam, dan rekaman yang diekspos di negara ini kemarin,” cuitnya di Twitter.

“Jika Anda ingin persahabatan kita berlanjut setelah 15 Mei, lepaskan tangan Anda dari Turki,” tambah Kilicdaroglu.

Rusia sendiri membantah mereka ikut campur dalam urusan dalam negeri negara lain.



Sumber : CNN


BERITA LAINNYA



Close Ads x