Kompas TV internasional kompas dunia

WHO Menyatakan Mpox atau Cacar Monyet Tidak Lagi Berstatus Darurat Kesehatan Global

Kompas.tv - 12 Mei 2023, 07:10 WIB
who-menyatakan-mpox-atau-cacar-monyet-tidak-lagi-berstatus-darurat-kesehatan-global
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan mpox atau cacat monyet tidak lagi berstatus darurat kesehatan global. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Hariyanto Kurniawan

JENEWA, KOMPAS.TV - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari Kamis (11/5/2023) di Jenewa, menyatakan mpox atau cacat monyet tidak lagi berstatus darurat kesehatan global. Pernyataan ini dikeluarkan hampir setahun setelah penyakit yang sebelumnya dikenal sebagai cacar monyet mulai menyebar secara global.

Seperti laporan France24, Kamis (11/5/2023), Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan keputusan ini diambil karena jumlah kasus mpox secara drastis menurun di seluruh dunia, namun tetap menekankan penyakit ini masih merupakan ancaman, terutama di wilayah Afrika di mana penyakit ini telah lama endemik.

Pengumuman ini muncul seminggu setelah WHO juga menyatakan Covid-19 tidak lagi dianggap sebagai darurat kesehatan masyarakat internasional atau PHEIC, status tingkat alarm tertinggi WHO.

"Namun, seperti halnya dengan Covid-19, itu tidak berarti pekerjaan sudah selesai," tegas Tedros dalam konferensi pers daring, Kamis (11/5/2023).

"Meskipun darurat mpox dan Covid-19 berakhir, ancaman gelombang kebangkitan masih ada untuk keduanya. Kedua virus ini terus beredar dan terus menyebabkan kematian," tambahnya.

Meskipun beberapa negara di Afrika Tengah dan Afrika Barat mengalami wabah lokal selama beberapa dekade, pada bulan Mei tahun lalu kasus mpox mulai muncul di Eropa, Amerika Utara, dan kemudian di tempat lain, terutama di kalangan pria yang berhubungan seks dengan pria.

WHO menyatakan mpox sebagai PHEIC pada bulan Juli tahun 2022. Jumlah orang yang terinfeksi penyakit ini, yang menyebabkan demam, nyeri otot, dan lesi kulit seperti bisul besar, terus menurun sejak saat itu.

Lebih dari 87.000 kasus dan 140 kematian dilaporkan dari 111 negara selama wabah global, menurut data WHO.

Negara-negara dengan kasus terbanyak selama wabah global adalah Amerika Serikat, Brasil, Spanyol, Prancis, Kolombia, Meksiko, Peru, dan Inggris, sesuai data tersebut.

Baca Juga: Cegah Stigma, WHO Ganti Nama Monkeypox atau Cacar Monyet Jadi 'Mpox'

Partikel virus cacar monyet terdiri dari genom DNA (asam deoksiribonukleat) yang dikelilingi oleh selubung protein dan selubung lipid. WHO menyatakan mpox atau cacat monyet tidak lagi berstatus darurat kesehatan global, hampir setahun setelah penyakit yang sebelumnya dikenal sebagai cacar monyet mulai menyebar secara global. (Sumber: Maurizio de Angelis/WHO)

Kemajuan yang Stabil

Tedros mengatakan, jumlah kasus telah berkurang hampir 90 persen dalam tiga bulan terakhir dibandingkan dengan periode tiga bulan sebelumnya.

"Kami melihat kemajuan yang stabil dalam mengendalikan wabah ini berdasarkan pembelajaran dari HIV dan bekerja sama dengan komunitas yang terkena dampak paling besar," kata Tedros.

Karena kasus global yang terjadi sebagian besar dialami oleh pria yang melakukan hubungan seks dengan pria, ada kekhawatiran bahwa diskriminasi akan mengganggu respons terhadap wabah ini.

"Sementara stigma menjadi perhatian utama dalam mengelola epidemi ini dan terus menghambat akses perawatan untuk mpox, ancaman balik yang ditakuti terhadap komunitas yang paling terkena sebagian besar tidak terjadi," kata Tedros.

"Untuk itu, kami bersyukur."

Bagi negara-negara nonendemik, penyebaran infeksi oleh para pelancong masih menjadi ancaman yang berkelanjutan. Tedros meminta negara-negara untuk tetap memantau penyakit ini dan memastikan akses terhadap tes dan vaksin.

Orang yang tidak diobati HIV memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap bentuk mpox yang parah, tambahnya.

"Sementara kami menyambut tren penurunan kasus mpox secara global, virus ini terus memengaruhi komunitas di semua wilayah, termasuk di Afrika, di mana penularannya masih belum sepenuhnya dipahami," kata Tedros.

Baca Juga: CDC: Vaksin Terbukti Efektif untuk Lawan Cacar Monyet

Seorang dokter menunjukkan pembengkakan pada tangan seorang pasien cacar monyet atau monkeypox di Rumah Sakit Arzobispo Loayza di Lima, Peru pada 16 Agustus 2022. WHO menyatakan mpox atau cacat monyet tidak lagi berstatus darurat kesehatan global, hampir setahun setelah penyakit yang sebelumnya dikenal sebagai cacar monyet mulai menyebar secara global. (Sumber: AP Photo/Martin Mejia)

Mpox Berlanjut di Afrika

Virus monkeypox -- yang menyebabkan penyakit mpox -- pertama kali ditemukan pada manusia di Republik Demokratik Kongo pada tahun 1970.

Hingga setahun yang lalu, penyebaran virus ini di antara manusia sebagian besar terbatas pada beberapa negara di Afrika Barat dan Tengah, di mana wabah lokal diduga disebabkan oleh virus yang melompat ke manusia dari hewan kecil.

Rosamund Lewis, kepala teknis WHO mengenai monkeypox, mengatakan negara-negara ini sudah berurusan dengan mpox sejak sebelum wabah ini dimulai dan akan terus menghadapinya dalam waktu yang cukup lama.

Direktur Keadaan Darurat WHO, Mike Ryan, mengatakan dia "terkejut" bahwa dana internasional yang diberikan untuk melawan mpox di negara-negara Afrika endemik masih sedikit.

"Mungkin ini masalah prasangka yang terus ada di dunia ini," katanya.

Setelah status darurat dicabut untuk Covid dan mpox, sekarang hanya ada satu PHEIC yang dinyatakan oleh WHO -- untuk poliovirus, yang dinyatakan pada Mei 2014.

 



Sumber : France24


BERITA LAINNYA



Close Ads x