Kompas TV internasional kompas dunia

Hubungan AS-Arab Saudi Tegang, Penasihat Keamanan Gedung Putih Bertemu Pangeran Saudi

Kompas.tv - 8 Mei 2023, 07:52 WIB
hubungan-as-arab-saudi-tegang-penasihat-keamanan-gedung-putih-bertemu-pangeran-saudi
Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, menghadiri Dialog Informal Para Pemimpin APEC dengan Para Tamu selama KTT APEC di Bangkok, Thailand, Jumat, 18 November 2022. Penasihat keamanan Gedung Putih dikabarkan bertemu dengan Mohammed Bin Salman di tengah ketegangan antara Amerika Serikat dan Arab Saudi. (Sumber: Athit Perawongmetha/Pool Photo via AP)
Penulis : Tussie Ayu | Editor : Iman Firdaus

DUBAI, KOMPAS.TV — Ajudan keamanan nasional utama Presiden Joe Biden bertemu dengan putra mahkota Arab Saudi, Minggu (7/5). Pertemuan ini terjadi di tengah ketegangan antara Gedung Putih dan kerajaan.

Badan Pers Saudi yang dikelola pemerintah mengatakan pertemuan antara Jake Sullivan dan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman berlangsung di Jeddah.

Laporan berita negara hanya mengatakan bahwa pertemuan itu dilakukan untuk meninjau "hubungan strategis".

Sebuah pernyataan Gedung Putih mengakui pertemuan tersebut, dan mengatakan mereka bertujuan memajukan visi bersama tentang kawasan Timur Tengah yang lebih aman dan makmur yang saling terhubung dengan India dan dunia.
Media pemerintah Arab Saudi belum menerbitkan video atau foto dari pertemuan tersebut.

Baca Juga: Liga Arab Sepakat Cabut Skorsing Suriah, Damaskus Kembali ke Pergaulan Kawasan

Biden berkampanye dengan janji untuk memperhatikan kasus pembunuhan kolumnis "Washington Post" Jamal Khashoggi pada 2018 di konsulat Saudi di Istanbul. Badan intelijen Amerika Serikat (AS) percaya pembunuhan itu terjadi atas perintah putra mahkota, meskipun Riyadh membantahnya. 

Namun, Biden telah melakukan perjalanan ke Arab Saudi pada Juli lalu untuk meminta bantuan kerajaan untuk menjaga harga energi tetap terkendali saat perang Rusia melawan Ukraina berkecamuk.


 

Sejak saat itu, Biden bersumpah akan ada "konsekuensi" atas pengurangan produksi minyak oleh OPEC+, sebuah kelompok yang mencakup Rusia. 

Baca Juga: Ini Hasil Lengkap Pertemuan Menlu Negara Arab dan Menlu Suriah: Perdamaian di Depan Mata

Patokan minyak mentah Brent sekarang duduk di $75 per barel karena pasar global tetap khawatir tentang negara-negara yang membuat kenaikan suku bunga untuk memerangi inflasi dan kebijakan AS.

Untuk bagiannya, Arab Saudi telah mencari sekutu dengan Iran setelah bertahun-tahun kedua negara diliputi ketegangan. Namun demikian, sanksi tetap dikenakan pada Teheran karena program nuklirnya yang masih berkembang pesat. 
 



Sumber : The Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x