Kompas TV internasional kompas dunia

Orang Nomor 2 Vatikan Pastikan Adanya Misi Vatikan untuk Damaikan Rusia dan Ukraina

Kompas.tv - 5 Mei 2023, 02:05 WIB
orang-nomor-2-vatikan-pastikan-adanya-misi-vatikan-untuk-damaikan-rusia-dan-ukraina
Pejabat nomor dua Vatikan, Kardinal Pietro Parolin, Rabu (3/5/2023), memastikan informasi adanya misi perdamaian Vatikan untuk mencoba mengakhiri perang Rusia di Ukraina, merasa terkejut pejabat di Rusia dan Ukraina mengaku tidak mengetahui inisiatif Vatikan. (Sumber: Il Manifesto Italia)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Hariyanto Kurniawan

VATIKAN, KOMPAS.TV - Pejabat nomor dua Vatikan memastikan informasi adanya "misi" perdamaian Vatikan untuk mencoba mengakhiri perang Rusia di Ukraina, beberapa hari setelah Paus Fransiskus mengungkapkan operasi rahasia yang sedang berlangsung.

Namun, seperti yang dilaporkan Associated Press pada hari Kamis (4/5/2023), Sekretaris Negara Vatikan Kardinal Pietro Parolin mengaku terkejut bahwa pejabat di Rusia dan Ukraina mengeklaim tidak mengetahui inisiatif Vatikan ketika ditanya tentang pernyataan Paus Fransiskus.

Berbicara di sela-sela peluncuran buku pada hari Rabu, Parolin mengatakan bahwa kedua ibu kota telah diberitahu, seperti dilaporkan oleh Vatican News, Kamis (4/5/2023).

"Berdasarkan pengetahuan saya, mereka tahu, tetapi Anda tahu bagaimana itu, dalam birokrasi bisa saja terjadi bahwa komunikasi yang seharusnya tiba tidak tiba," kata Parolin. "Ini hanya interpretasi saya, tetapi saya tahu bahwa kedua belah pihak telah diberitahu."

Paus Fransiskus mengungkapkan keberadaan "misi" Vatikan pada Minggu malam selama konferensi pers saat dalam perjalanan pulang dari kunjungan akhir pekan ke Hongaria.

Selama tiga hari di Budapest, Paus Fransiskus mengadakan pertemuan pribadi dengan Perdana Menteri Hongaria Viktor Orbán, yang mempertahankan hubungan dengan Moskow, serta dengan mantan utusan luar negeri Gereja Ortodoks Rusia, yang sangat mendukung perang.

Paus Fransiskus ditanya selama konferensi pers apakah baik Orbán atau Metropolitan Hilarion dari Gereja Ortodoks Rusia dapat membantu memfasilitasi mediasi Vatikan untuk mencoba mengakhiri perang.

"Anda bisa membayangkan bahwa dalam pertemuan ini kami tidak hanya membicarakan Little Red Riding Hood (dongeng sebelum tidur), bukan?" jawab Paus Fransiskus.

Baca Juga: Kremlin Sebut Tak Tahu soal Misi Perdamaian Rahasia Vatikan dalam Perang Ukraina

Paus Fransiskus di Vatikan, Rabu (3/5/2023). Pejabat nomor dua Vatikan, Kardinal Pietro Parolin, memastikan informasi adanya misi perdamaian Vatikan untuk mencoba mengakhiri perang Rusia di Ukraina. Dia merasa terkejut pejabat di Rusia dan Ukraina mengaku tidak mengetahui inisiatif Vatikan. (Sumber: AP Photo)

Dia mengulangi kesediaannya untuk melakukan segala yang diperlukan untuk mengakhiri perang. "Juga, ada misi yang sedang berlangsung sekarang, tetapi itu belum publik. Mari kita lihat bagaimana... Ketika sudah publik, saya akan membicarakannya," katanya.

Parolin mengonfirmasi komentar Paus Fransiskus, meskipun dia berbicara tentang "misi" dalam waktu depan, bukan yang sedang berlangsung.

Komentar Parolin muncul ketika Paus Fransiskus pada hari Rabu menyambut utusan luar negeri Gereja Ortodoks Rusia saat akhir dari audiensi umum mingguan di Lapangan Santo Petrus. Parolin menekankan bahwa Anthony berada di Vatikan sebagai bagian dari kontak reguler antara dua gereja dan kehadirannya tidak ada hubungannya dengan misi perdamaian.

Parolin menekankan kehadiran Anthony di Vatikan sebagai bagian dari kontak reguler antara dua gereja dan keberadaannya tidak berhubungan dengan misi perdamaian.

Sebagai lembaga yang menjunjung tinggi netralitas diplomatik, Vatikan seringkali bekerja di balik layar untuk mengakhiri konflik. Paus Fransiskus sendiri telah berulang kali menunjukkan solidaritasnya dengan rakyat Ukraina tanpa memprovokasi Moskow.

Baru-baru ini, Perdana Menteri Ukraina meminta bantuan sang Paus dalam memfasilitasi kembalinya anak-anak Ukraina yang dibawa ke Rusia. Permintaan ini disampaikan sebelum Paus Fransiskus melakukan kunjungan ke Hungaria.

 



Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x