Kompas TV internasional kompas dunia

Tank Leopard 2 Jerman Tiba di Palagan Ukraina, Pertempuran akan Makin Sengit

Kompas.tv - 28 Maret 2023, 12:42 WIB
tank-leopard-2-jerman-tiba-di-palagan-ukraina-pertempuran-akan-makin-sengit
Tank Leopard 2 Jerman telah tiba di Ukraina. Kanselir Jerman Olaf Scholz hari Senin, (27/3/2023) di Belanda mengatakan Jerman telah mengirimkan tank tempur Leopard yang dijanjikan ke Ukraina, memberikan Kiev persenjataan berat yang sangat dibutuhkan untuk melawan Rusia (Sumber: France24)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Desy Afrianti

Tentara Ukraina dilatih menggunakan 2A6, model Leopard paling canggih, di pangkalan militer Jerman. Mereka juga berlatih di pangkalan militer Spanyol.

Pada akhir Januari, Berlin akhirnya memberi lampu hijau untuk Leopard II, di antara tank paling canggih di dunia dan digunakan oleh militer di seluruh Eropa, untuk dikirim ke Ukraina.

AS mengatakan pada saat yang sama akan mengirim tank-tank canggih Abrams Amerika.

Di bawah undang-undang Jerman, negara mana pun yang ingin mengirim tank ke negara lain harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Berlin.

Pemerintah Scholz awalnya mengatakan akan mengumpulkan, bersama dengan sekutunya, dua batalyon tank untuk Kiev yang berjumlah total sekitar 60 tank.

Tapi sejak itu mereka kepayahan mengumpulkan jumlah tersebut.

Kabinet Jerman dan Belanda mengadakan sesi bersama khusus di kota pelabuhan Rotterdam pada hari Senin di depot besar museum seni Boijmans Van Beuningen.

Baca Juga: Zelenskyy Peringatkan Barat, Serangan Balasan Ukraina Tak Bakal Terjadi Jika Senjata Tak Dikirimkan

PM Belanda Mark Rutte dan Kanselir Jerman Olaf Scholz di Belanda, saat Olaf Scholz menyatakan Jerman selesai mengirim 18 tank Leopard ke Ukraina. (Sumber: France24)

Scholz dan Rutte mengatakan mereka membahas dukungan militer untuk Ukraina dan kerja sama militer "unik" mereka, yang melibatkan Jerman dan Belanda menggabungkan beberapa unit bersenjata.

"Pesan Eropa tetap sangat jelas, bahkan setelah lebih dari satu tahun: kami mendukung Ukraina di semua bidang dan kami akan melakukannya selama diperlukan," kata Rutte.


 

Perdana menteri Belanda juga mengutuk pernyataan Rusia baru-baru ini, termasuk mantan presiden Dmitry Medvedev yang berbicara tentang penargetan Pengadilan Kriminal Internasional di Den Haag dengan rudal hipersonik.

ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Vladimir Putin dari Rusia atas tuduhan kejahatan perang awal bulan ini.

"Kami menganggap pernyataan semacam ini tidak bertanggung jawab dan berbahaya," kata Rutte. 

"Itu juga berlaku untuk ancaman menempatkan senjata nuklir di Belarusia," katanya, merujuk pada rencana yang diumumkan Putin untuk mengerahkan bom atom taktis di sekutu Rusia, Belarusia.



Sumber : Kompas TV/France24


BERITA LAINNYA



Close Ads x