Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Satu Tahun Invasi Rusia ke Ukraina: Dari Operasi Militer Khusus, Jadi Perang Berkepanjangan

Kompas.tv - 21 Februari 2023, 15:33 WIB
satu-tahun-invasi-rusia-ke-ukraina-dari-operasi-militer-khusus-jadi-perang-berkepanjangan
Presiden Rusia, Vladimir Putin, kirim pesan tahun baru dengan tentara Rusia yang berperang di Ukraina, Sabtu (31/12/2022). (Sumber: Mikhail Klimentiev / TASS)
Penulis : Gilang Romadhan | Editor : Purwanto

JAKARTA, KOMPAS.TV - Invasi Rusia ke Ukraina akan tepat berumur satu tahun pada 24 Februari 2023 mendatang. 

Mulanya, Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut invasi ke Kyiv ini sebagai operasi militer khusus. Nyatanya, invasi ini menjadi perang yang berkepanjangan. 

Kompas.tv merangkum sejumlah momen penting yang terjadi selama satu tahun invasi Rusia ke Ukraina. 

Baca Juga: Jelang Setahun Invasi Rusia ke Ukraina, AS Tuduh China Kirim Senjata ke Tentara Putin

Februari 2022

Pada 24 Februari, Vladimiri Putin memerintahkan pasukan militer Rusia untuk menginvasi Ukraina dari wilayah utara, timur, dan selatan. 

Putin mengesampingkan kecaman dan sanksi internasional, sekaligus memeringatkan negara-negara lain yang campur tangan akan mendapatkan "konsekuensi yang belum pernah Anda lihat."

Alasan utama Putin melancarkan agresi ke Urkaina adalah keamanan negaranya. 'Operasi militer khusus' ini dianggap Putin sebagai langkah untuk melindungi etnis Rusia dan mencegah Ukraina bergabung dengan NATO. 

Ukraina dan Barat menolak klaim Putin soal kemananan negaranya dan merespons dengan sanksi ekonomi. 

Dengan cepat, pasukan militer Rusia mencapai pinggiran Kota Kyiv. Tetapi, upaya mereka merebut ibu kota Ukraina dan kota-kota lainnya mendapatkan perlawanan sengit. 

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy menyatakan akan tetap tinggal di Kyiv dan menegaskan bakal mempertahankan negaranya. 

Baca Juga: Rusia Serang Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Terbesar di Ukraina

Maret 2022

Tertanggal 2 Maret 2022, Rusia mengklaim telah mengambil alih kontrol Kota Kherson. Pada awal bulan Maret ini, pasukan Rusia juga merebut sisa wilayah Kherson dan mengokupasi sebagian besar wilayah dekat Kherson, Zaporizhzhia, termasuk Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) terbesar di Eropa, PLTN Zaporizhzhia.

Namun, konvoi tentara Rusia menemui rintangan. Mereka terjebak di dekat Kyiv. Barisan pasukan Rusia yang membentang dari jalan raya menuju Kota Kyiv itu menjadi sasaran empuk bagi altileri dan drone Ukraina. 

Pada 16 Maret, Rusia juga menyerang teater di wilayah Mariupol, kota pelabuhan strategis yang menjadi tempat warga sipil berlindung. Itu merupakan salah satu serangan paling mematikan dalam perang ini, menewaskan ratusan orang. 

Citra satelit bertanggal 19 Maret 2022 ini menunjukkan dampak serangan Rusia ke gedung teater Mariupol, Ukraina yang dijadikan tempat pengungsian. (Sumber: Maxar Technologies via Associated Press)

Pada 29 Maret, Moskow mengumumkan penarikan pasukan dari Kyiv dan daerah lain dan mengalihkan fokus pada jantung industri Ukraina di wilayah Timur, Donbas. Donbas sendiri merupakan markas separatis yang didukung Rusia sejak aneksasi Krime pada 2014 silam. 

April 2022

Penarikan tentara Rusia dari Kyiv juga mengungkapkan ratusan jenazah warga sipil di Kota Bucha. Banyak dari jenazah tersebut ditemukan tanda-tanda penyiksaan. Hal ini mengundang reaksi dari para pemimpin dunia yang meminta Rusia untuk bertanggung jawab atas kemungkinan kejahatan perang. 

Kemudian, pada 9 April sebuah serangan misil Rusia ke stasiun kereta api di timur Kota Kramatorsk menewaskan 52 warga sipil dan melukai lebih dari 100 orang. 

Baca Juga: Tentara Rusia Terekam Bicarakan Pembantaian di Bucha Ukraina, Hasil Sadapan Intelijen Jerman

Pertempuran keras juga berkecamuk di Mariupol, di Laut Azov. Pengeboman artileri Rusia membuat sebagian besar wilayah tersebut menjadi reruntuhan. 

Empa hari setelah serangan stasiun kereta Kramotrsk, kapal Misil Moskow, kapal utama Armada Laut Hitam Rusia, dihantam oleh rudal Urkaina dan tenggelam keesokan harinya.

Mayat laki-kali, sebagian dengan tangan terikat di belakang terbaring di Bucha, Ukraina, Minggu, 3 April 2022. Wartawan Associated Press di Bucha, barat laut Kyiv, melihat mayat sedikitnya sembilan orang berpakaian sipil, yang tampak dibunuh dari jarak dekat. Setidaknya ada dua orang yang tangannya diikat ke belakang. (Sumber: AP Photo/Vadim Ghirda)

Mei 2022

Pada 16 Mei, pasukan tentara Ukrian yang berada di pabrik baja Azovstal, benteng terakhir Ukraina di Mariupol, akhirnya menyerah kepada tentara Rusia usai dikepung selama hampir tiga bulan. 

Pada 18 Mei, Finlandia dan Swedia mengajukan permohonan mereka untuk bergabung dengan NATO. Ini menjadi pukulan telak bagi Moskow.

Baca Juga: Kuasai Penuh Kawasan Industri Azovstal di Mariupol, Tentara Rusia Mulai Bersihkan Ranjau dan Peledak

Juni 2022

Pada bulan kelima invasi, Barat semakin rajin mengirimkan senjata ke Ukriana, termasuk sejumlah peluncur roket HIMARS yang dipasok oleh Amerika Serikat (AS). 

Pada tanggal 30 Juni, pasukan Rusia mundur dari Pulau Ular, yang terletak di lepas pantai pelabuhan Laut Hitam Odesa dan direbut pada hari-hari pembukaan invasi.

Juli 2022

Tanggal 22 Juli, Rusia dan Ukraina melakukan perundingan dan dimediasi oleh PBB dan Turki. Perundingan tersebut mencapai kesepakatan untuk membuka blokir pasukan bahan pangan (biji-bijian) yang tertahan di pelabuhan Laut Hitam Ukraina, mengakhiri kebuntuan yang mengancam keamanan pangan global. 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x