Kompas TV internasional kompas dunia

Melintasnya Komet Secara Mendadak Baru-Baru Ini Pamerkan Celah Fatal Deteksi Ancaman Luar Angkasa

Kompas.tv - 30 Januari 2023, 10:36 WIB
melintasnya-komet-secara-mendadak-baru-baru-ini-pamerkan-celah-fatal-deteksi-ancaman-luar-angkasa
Sebuah asteroid seukuran truk melintas sangat dekat dengan Bumi, berjarak hanya 3.600 kilometer dari permukaan bumi hari Kamis, (27/1/2023) waktu Amerika Serikat atau hari Jumat, (28/1/2023) waktu Indonesia (Sumber: France24)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Iman Firdaus

Baca Juga: Asteroid Seukuran Truk Melintas Sangat Dekat dengan Bumi, Lebih Dekat dari Satelit Geostasioner

Tabrakan galaksi terjadi di asteroid dimorphos yang tidak berbahaya 11,3 juta kilometer jauhnya, dengan pesawat ruang angkasa bernama Dart yang menabrak batu ruang angkasa dengan kecepatan 22.500 km per jam tahun 2022. (Sumber: Steve Gribben/Johns Hopkins APL/NASA via AP)

Menghindari hari yang sangat buruk

Salah satu peningkatan besar pada gudang deteksi NASA adalah NEO Surveyor, teleskop senilai 1,2 miliar Dollar AS yang sedang dikembangkan dan akan diluncurkan sejauh hampir satu juta mil dari Bumi dan mengawasi bidang asteroid yang luas. 

NEO Surveyor menjanjikan keuntungan yang signifikan dibandingkan teleskop berbasis darat saat ini yang terhalang oleh cahaya siang hari dan atmosfer bumi.

Teleskop baru itu akan membantu NASA memenuhi tujuan yang ditetapkan Kongres Amerika Serikat tahun 2005: mendeteksi 90 persen dari total perkiraan jumlah asteroid yang lebih besar dari 140m, atau yang cukup besar untuk menghancurkan apa pun dari suatu wilayah hingga seluruh benua.

"Dengan Surveyor, kami benar-benar fokus untuk menemukan satu asteroid yang dapat menyebabkan hari yang sangat buruk bagi banyak orang," kata Amy Mainzer, peneliti utama NEO Surveyor. "Tapi kami juga ditugasi untuk mendapatkan statistik yang bagus tentang objek yang lebih kecil, hingga seukuran objek Chelyabinsk."

NASA tertinggal bertahun-tahun dari tujuan yang diberikan kongres AS, yang perintahnya harus diselesaikan pada tahun 2020. Badan tersebut mengusulkan tahun lalu untuk memotong anggaran teleskop tahun 2023 sebesar tiga perempat dan penundaan peluncuran dua tahun hingga 2028 "untuk mendukung misi dengan prioritas lebih tinggi" di tempat lain dalam portofolio sains NASA.

Deteksi asteroid semakin penting tahun lalu setelah NASA menabrakkan pesawat ruang angkasa berukuran lemari es ke sebuah asteroid untuk menguji kemampuannya membelokkan arah maupun menjatuhkan batu luar angkasa yang berpotensi berbahaya dari jalur tabrakan dengan Bumi.

Demonstrasi yang berhasil, yang disebut Tes Pengalihan Asteroid Ganda (Dart), untuk pertama kalinya menegaskan metode pertahanan planet.

“NEO Surveyor adalah yang paling penting, terutama sekarang kami tahu dari Dart bahwa kami benar-benar dapat melakukan sesuatu untuk itu,” kata Daly.

"Jadi astaga, kita harus menemukan asteroid ini."



Sumber : Kompas TV/Straits Times


BERITA LAINNYA



Close Ads x