Kompas TV internasional kompas dunia

Penting, Ini Fakta-Fakta tentang Virus Covid-19 Subvarian Omicron XBB.1.5 yang Paling Menular

Kompas.tv - 6 Januari 2023, 07:15 WIB
penting-ini-fakta-fakta-tentang-virus-covid-19-subvarian-omicron-xbb-1-5-yang-paling-menular
Virus Covid-19 Subvarian Omicron XBB.1.5 memicu kekhawatiran para ilmuwan setelah virus penyebab Covid-19 itu menyebar cepat di Amerika Serikat pada Desember 2022. (Sumber: Los Angeles Times)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

JENEWA, KOMPAS.TV - Virus Covid-19 Subvarian Omicron XBB.1.5 memicu kekhawatiran para ilmuwan setelah virus penyebab Covid-19 itu menyebar cepat di Amerika Serikat (AS) pada Desember seperti laporan Antara, Kamis (5/1/2023).

XBB.1.5 dan Perilakunya

Epidemiolog senior Organisasi Kesehatan Dunia WHO Maria Van Kerkhove mengatakan XBB.1.5 adalah subvarian Omicron paling menular yang telah terdeteksi sejauh ini. 

Subvarian itu menyebar cepat karena mutasi yang dikandungnya memungkinkan virus menempel pada sel dan memperbanyak diri dengan mudah. 

"Kekhawatiran kami adalah cara virus itu menyebar," kata Van Kerkhove dalam jumpa pers, Rabu.

XBB dan XBB.1.5 diperkirakan menyumbang 44,1 persen kasus Covid-19 di AS pada pekan terakhir Desember, naik dari 25,9 persen dari pekan sebelumnya, menurut data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS.

Subvarian itu juga ditemukan di 28 negara lain, kata WHO.

XBB.1.5 adalah subvarian Omicron, varian paling menular yang kini mendominasi kasus COVID-19 di dunia.

XBB.1.5 adalah turunan XBB yang pertama kali terdeteksi pada Oktober dan merupakan kombinasi dari dua subvarian Omicron lain.

Baca Juga: Covid-19 China Melonjak tapi Informasi Minim, WHO Khawatir: Data Itu Penting untuk Penilaian Risiko

Seorang warga asing di Universitas Tsinghua, China melakukan vaksinasi Covid-19. (Sumber: Xinhua/Chen Zhonghao)

Seberapa Bahaya XBB.1.5

WHO mengatakan mereka belum punya data tentang tingkat keparahan yang disebabkan subvarian tersebut, atau gambaran klinis tentang dampak yang ditimbulkannya. 

Badan PBB itu mengaku belum melihat indikasi bahwa tingkat keparahan subvarian itu telah berubah, tetapi tingkat penularannya yang meningkat menimbulkan kekhawatiran. 

"Kami memperkirakan adanya gelombang infeksi baru di seluruh dunia, tetapi hal itu tidak harus diartikan jadi gelombang kematian karena upaya pencegahan terus kami lakukan," kata Van Kerkhove, merujuk pada vaksinasi dan perawatan medis. 



Sumber : Kompas TV/Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x