Kompas TV internasional kompas dunia

Eks Penasihat Keamanan Korea Selatan Ditangkap, Tutupi Pembunuhan Pejabat oleh Tentara Korea Utara

Kompas.tv - 4 Desember 2022, 10:43 WIB
eks-penasihat-keamanan-korea-selatan-ditangkap-tutupi-pembunuhan-pejabat-oleh-tentara-korea-utara
Mantan penasihat keamanan Korea Selatan, Suh Hon ditangkap usai dituduh menutupi pembunuhan pejabat perikanan oleh tentara Korea Utara. (Sumber: Han Sang-kyun/Yonhap via AP)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Gading Persada

SEOUL, KOMPAS.TV - Eks penasihat keamanan nasional Korea Selatan dilaporkan telah ditangkap.

Ia ditangkap setelah dituduh menutupi pembunuhan terhadap seorang pejabat perikanan Korea Selatan oleh tentara Korea Utara.

Mantan penasihat keamanan Korea Selatan, Suh Hon, membantah dirinya telah menghancurkan bukti yang menjelaskan penembakan fatal Lee Dae-jun di perairan dekat Korea Utara pada 2020.

Pada saat itu dilaporkan Lee berniat membelot ke Korea Utara karena hutang judi dan juga masalah pribadi.

Baca Juga: Malaysia Lantik Kabinet PM Anwar Ibrahim, Komposisinya Dikritik Pedas dan Disebut Penuh Kleptokrat

Tetapi jaksa dan keluarganya mengatakan bahwa hanya sedikit bukti atas hal itu.

Dikutip dari BBC, Sabtu (3/12/2022), kasus ini memicu pertikaian politik.

Pemerintah saat ini menuduh pemerintah sebelumnya berusaha menjilat Korea Utara karena berusaha memperbaiki hubungan.

Lee, yang berusia 47 tahun berada di kapal patrol sekitar 10km dari perbatasan dengan Korea Utara, dekat pulau Yeonpyeong, saat dilaporkan menghilang pada September 2020.

Menghilangnya Lee itu diungkapkan Kementerian Pertahanan Korea Selatan waktu itu.

Seoul mengklaim ia telah meninggalkan sepatunya di atas kapal dan ditemukan mengenakan jaket pelampung oleh kapal patroli Korea Selatan.

Mereka mengatakan Lee sempat diinterogasi sebelum kemudian ditembak mati di pantai beberapa jam kemudian.

Korea Selatan mengatakan tentara Korea Utara membakar jasadnya di laut.


 

Eks Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in mengungkapkan Lee terbunuh karena berusaha membelot.

Namun, pernyataan itu dibantah Presiden Yoon Suk-yeol yang baru saja menjadi pemimpin Korea Selatan.

Yoon menegaskan mantan Presiden Moon dan pembantunya tak hanya membiarkan Lee mati, tetapi juga membunuh kehormatannya dengan mengklaim pembelotannya sambil menginjak apa yang disebutnya kulit telur di sekitar rezim Kim Jong-un.

Penyelidikan sebelumnya oleh Dewan Audit dan Inspesi Korea Selatan menemukan bahwa pemerintahan Moon tak melakukan upaya berarti untuk menyelamatkan Lee, setelah mengetahui ia hanyut di perairan dekat perbatasan Korea.

Keluarga Lee juga menuduh pemerintahan Moon tak melakukan hal yang cukup untuk menyelamatkan nyawanya.

Baca Juga: RKUHP Bisa Penjarakan Pelaku Seks di Luar Nikah, Indonesia Disorot Media Asing

Sedangkan Suh diduga memerintahkan laporan intelijen terkait pembunuhan Lee dihancurkan.

Ia juga diduga memerintahkan untuk melakukan manipulasi bukti untuk mendukung klaim pembelotan.

Suh menuduh pemerintahan saat ini melakukan pembalasan politik.

Sementara itu, Moon menuduh pemerintah saat ini membuat klaim yang tak berdasar.



Sumber : BBC


BERITA LAINNYA



Close Ads x