Kompas TV internasional kompas dunia

Mengejutkan, Qatar Ungkap Kematian Pekerja untuk Piala Dunia Antara 400 dan 500 Orang

Kompas.tv - 29 November 2022, 19:00 WIB
mengejutkan-qatar-ungkap-kematian-pekerja-untuk-piala-dunia-antara-400-dan-500-orang
Pejabat tinggi Qatar yang terlibat dalam persiapan dan penyelenggaraan Piala Dunia hari Selasa, (29/11/2022) menyebutkan jumlah kematian pekerja untuk kejuaraan dunia itu antara 400 dan 500 orang. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Purwanto

Angka-angka yang dirilis tersebut menyebutkan jumlah total kematian adalah 40 orang pekerja. Itu termasuk 37 dari apa yang digambarkan Qatar sebagai insiden non-kerja seperti serangan jantung dan tiga dari insiden di tempat kerja.

Satu laporan juga secara terpisah mencantumkan kematian pekerja akibat Covid-19 di tengah pandemi.

Sejak FIFA memberikan turnamen tersebut kepada Qatar pada tahun 2010, negara tersebut mengambil beberapa langkah untuk merombak praktik ketenagakerjaan negara tersebut.

Itu termasuk menghilangkan apa yang disebut sistem ketenagakerjaan kafala, yang mengikat pekerja dengan majikan mereka, dimana majikan berhak menentukan apakah mereka dapat meninggalkan pekerjaan mereka atau meninggalkan negara itu.

Qatar juga mengadopsi upah bulanan minimum 1.000 riyal Qatar untuk pekerja dan tunjangan makanan dan perumahan yang diperlukan bagi karyawan yang tidak menerima tunjangan tersebut langsung dari pemberi kerja mereka.

Baca Juga: Deretan Fakta Qatar, Negara Arab Pertama Tuan Rumah Piala Dunia 2022


Qatar juga memperbarui aturan keselamatan pekerjanya untuk mencegah kematian.

"Satu kematian adalah kematian yang terlalu banyak. Polos dan sederhana," tambah al-Thawadi dalam wawancara tersebut.

Aktivis meminta Doha berbuat lebih banyak, terutama dalam hal memastikan pekerja menerima gaji mereka tepat waktu dan dilindungi dari majikan yang kejam.

Komentar Al-Thawadi juga memperbaharui pertanyaan tentang kebenaran laporan pemerintah dan bisnis swasta tentang cedera dan kematian pekerja di negara-negara Teluk Arab, yang gedung pencakar langitnya dibangun oleh buruh dari negara-negara Asia Selatan seperti India, Pakistan, dan Sri Lanka.

Mustafa Qadri, direktur eksekutif Equidem Research, sebuah konsultan tenaga kerja yang telah menerbitkan laporan tentang jumlah korban pekerja migran konstruksi, mengatakan dia terkejut dengan pernyataan al-Thawadi.

"Bagi dia sekarang muncul dan mengatakan ada ratusan, itu mengejutkan," katanya kepada The Associated Press. "Mereka tidak tahu apa yang sedang terjadi."




Sumber : Kompas TV/Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x