Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Pengakuan Marinir Rusia untuk Bertahan Hidup, Desersi dari Garis Depan di Ukraina

Kompas.tv - 24 November 2022, 16:55 WIB
pengakuan-marinir-rusia-untuk-bertahan-hidup-desersi-dari-garis-depan-di-ukraina
Ilustrasi tentara Rusia. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Vyara Lestari

MOSKOW, KOMPAS.TV - Seorang anggota marinir Rusia mengakui bahwa desersi dari garis depan di Ukraina merupakan cara untuk bertahan hidup.

Perwira marinir Rusia tersebut mengungkapkannya dalam wawancara dengan MediaZona, media publikasi independen Rusia. Ia mengungkapkan pengakuannya dalam kondisi anonimitas demi keselamatan dirinya.

Dikutip dari Newsweek, ia mengatakan, anggota dari brigade marinir ke-155 dari Armada Pasifik Rusia yang telah mengeluhkan kerugian besar kepada Gubernur Primorye, Oleg Kozhemyko, dipaksa untuk tetap berada di garis depan.

Baca Juga: Kaisar Romawi Ini Sebelumnya Diyakini Palsu, Akhirnya Terbukti Benar-Benar Ada Berkat Koin Emas Kuno

Sedangkan mereka yang tetap diam dan tak mengeluh, sudah bisa dirotasi.

Perwira marinir tersebut merujuk pada serangan di mana brigade tersebut terlibat di Garnisun Militer Ukraina, di Pavlivka, sebelah selatan daerah aneksasi Donetsk pada 2 November lalu.

Serangan tersebut dilakukan untuk memberi pasukan Rusia akses ke jalur pasokan utama di daerah tersebut.

Media Rusia membagikan surat yang dilaporkan penuh dengan keluhan unit elit Angkatan Laut (AL) itu. Mereka menuduh pimpinan militer melemparkan mereka ke dalam serangan yang “tak dapat dipahami” terhadap pasukan Ukraina di wilayah itu.

“Sebagai hasil dari rencana serangan oleh ‘jenderal hebat’, kami kehilangan sekitar 300 orang yang terbunuh, terluka dan hilang dalam jangka waktu empat hari. Serta setengah dari perlengkapan kami,” bunyi dari surat kepada Kozhemyko itu.

Para marinir pun menuduh pemimpin unit termotivasi dengan bayaran dan bonus, serta janji dan kehormatan militer.

Kozhyemko sendiri menanggapinya dengan memperkecil skala kekalahan.

Marinir Rusia itu mengatakan, mereka yang melawan dan menuliskan surat tersebut, dibuat bertahan di Pavlivka.

“Tetapi mereka yang tak melakukan konflik dengan komandan, akan dipanggil untuk melakukan rotasi,” katanya.

Menurut anggota marinir, pihak pimpinan tak memberikan penyelesaian, dan hanya menghukum.

“Saya pikir mereka berusaha sepenuhnya menghabisi orang-orang yang berkeberatan dan saat terjadi kekerasan itu bukan masalah, bahkan sangat mudah,” tuturnya.

Baca Juga: Waduh! Zelenskyy Diancam Bakal Dikejar ke Seluruh Dunia dan akan Dibunuh

“Orang-orang mulai berpikir untuk desersi, dan saya mengerti itu, karena saya sendiri berpikir untuk melakukannya,” lanjut sang marinir.

Ia sendiri menegaskan selama ini selalu membela Tanah Air, dan pasti mengecam tindakan desersi.

“Namun, kini mungkin hanya ini cara untuk menyelamatkan nyawa,” tambahnya.

Sebelumnya telah dilaporkan pada beberapa pekan terakhir, sejumlah tentara mobilisasi Rusia dan pimpinannya kabur dari garis depan di Ukraina.


 

 




Sumber : Newsweek


BERITA LAINNYA



Close Ads x