Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Eks Ratu Kecantikan Ukraina Pilih Berjuang di Garis Depan, Mengaku Siapkan Peluru untuk Habisi Putin

Kompas.tv - 17 September 2022, 15:38 WIB
eks-ratu-kecantikan-ukraina-pilih-berjuang-di-garis-depan-mengaku-siapkan-peluru-untuk-habisi-putin
Evgenia Prokopenko saat masih jadi Ratu Kecantikan Ukraina 2012 (kiri) dan saat bertugas di garis depan (kanan). (Sumber: Facebook Via Daily Star)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Vyara Lestari

IZIUM, KOMPAS.TV - Mantan ratu kecantikan Ukraina memutuskan mengganti sepatu hak tingginya dengan mengangkat senjata dan berjuang di garis depan.

Meski begitu, Ratu Bumi Ukraina 2012 Evgenia Prokopenko mengakui, ia tetap membawa tas riasan dan parfum kemana pun ia pergi, termasuk ke garis depan.

Evgenia sendiri menjadi petugas medis di garis depan, yang berarti menyelamatkan nyawa.

Meski begitu, ia mengatakan memiliki peluru untuk menghabisi Presiden Rusia Vladimir Putin.

Baca Juga: PM India Blak-blakan Kritik Putin Langsung atas Invasi ke Ukraina: Ini Bukan Saatnya Perang

“Saya lancar berbahasa Rusia, tetapi saya tak tahu bahasa Putin. Saya tak tahu bahasa apa yang masih mungkin untuk berbicara dengannya, karena ia menolak memahami semua bahasa dari negara maju di dunia,” tutur Evgenia dilansir dari Daily Star.

“Saya tak memiliki kata-kata untuknya, karena dengan Putin, kita harus bertindak, bukan bicara. Saya hanya punya peluru untuknya,” lanjut sosok yang juga diketahui memiliki firma hukum itu.

Evgenia yang juga handal dalam menembakkan senapan, meninggalkan keluarga dan pasangannya 6 bulan lalu.

Ia maju menuju garis depan bersama tentara Ukraina, menghadapi invasi Rusia.

Ia mengungkapkan melihat bagaimana rekan dan temannya tewas. Namun, ia masih berhasil berpegang teguh seperti saat masih menjadi ratu kecantikan.

“Tak peduli di parit mana saya berada, selalu ada tas rias dengan cermin dan parfum di ransel militer saya,” tuturnya.

Meski begitu, ia menyadari bahwa dirinya telah berubah secara drastis sejak Putin memerintahkan penyerangan ke negaranya.


 

Kini ia bergerak dari satu medan pertempuran ke medan pertempuran lainnya.

Teranyar, ia dan rekannya berhasil membebaskan Kota Izium, dan desa tetangganya dari Rusia.

Area tersebut sebelumnya telah diduduki oleh tentara Rusia selama 6 bulan.

“Ada dua kehidupan berbeda dan saling bertentangan. Pada kehidupan sipil, saya menjalani yang sangat berbeda. Saya memiliki bisnis sendiri, seragam saya adalah baju kerja dengan sepatu hak tinggi,” ujarnya.

Baca Juga: Rusia Ancam AS, Sinyalkan Perang dengan Washington Bakal Terjadi jika Terus Pasok Rudal ke Ukraina

“Namun di zona perang, seragam militer dan baret. Saya paramedis. Saya mengevakuasi yang cedera dari zona merah (area pertempuran). Kami memberikan bantuan medis,” tambah Evgenia.

Evgenia yang juga menyelamatkan hewan dari zona berbahaya, menambahkan bahwa dirinya tak akan percaya jika enam bulan lalu ada yang mengatakan ia akan bergabung dengan angkatan bersenjata Ukraina.

Bahkan, ia juga menyebut dirinya siap tidur di parit atau rubanah, serta menyelamatkan yang terluka.

Evgenia yang tinggal di Kharkiv dan Kiev juga menambahkan, dirinya mampu beradaptasi dengan dua kehidupannya, di masa perang dan masa damai.

 




Sumber : Daily Star


BERITA LAINNYA



Close Ads x