Kompas TV internasional kompas dunia

Heboh Bjorka, 5 Hacker Ini Mampu Mengguncang Dunia Maya, Bahkan Ada yang Menginspirasi Film

Kompas.tv - 12 September 2022, 16:34 WIB
heboh-bjorka-5-hacker-ini-mampu-mengguncang-dunia-maya-bahkan-ada-yang-menginspirasi-film
Ilustrasi hacker atau peretas. (Sumber: Shutterstock via Kompas.com)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Purwanto

Namun, sangat sulit untuk mengidentifikasi atau menghilangkan Anonymous secara keseluruhan.

3. Adrian Lamo

Adrian Lamo yang berusia 20 tahun pada 2001 menggunakan alat manajemen konten yang tak dilindungi di Yahoo memodifikasi artikel Reuters dan menambahkan kutipan palsu yang dikaitkan dengan mantan Jaksa Agung John Ashcroft.

Lamo sering meretas sistem dan kemudian memberitahu pers dan korbannya. Bahkan ia akan membantu kekacauan untuk meningkatkan keamanan mereka.

Lamo memiliki julukan The Homeless Hacker, karena suka berkeliaran di jalan-jalan hanya dengan ransel dan sering tak memiliki alamat tetap.

4. Albert Gonzalez

Albert Gonzalez yang dijuluki Soupnazi memulai karier hacker-nya sebagai pemimpin kelompok kutu buku komputer bermasalah di sekolah menengahnya di Miami.

Ia kemudian aktif di situs perdagangan kriminal Shadowcrew.com, dan dianggap sebagai salah satu peretas dan moderator terbaiknya. Pada usia 22 tahun, Gonzalez ditangkap di New York karena mencuri data dari jutaan rekening kartu.

Untuk menghindari penjara, ia menjadi informan Dinas Rahasia, yang akhirnya membantu mendakwa puluhan anggota Shadowcrew.com.

Meski begitu, aksi kriminalnya tetap dilakukan dengan mencuri lebih dari 180 juta rekening kartu pembayaran dari sejumlah perusahaan, termasuk OfficeMax, Dave and Buster’s.

Bahkan pada 2005 serangan siber ke TJX, membuatnya mampu mencuri 256 juta dolar AS atau setara Rp3,8 triliun. Pada 2015, Jaksa Federal menyebut korban Gonzalez tak terhingga.

5. Jeason James Ancheta

Jeanson James Ancheta tak tertarik meretas sistem untuk data kartu kredit atau merusak jaringan untuk memberikan keadilan sosial. Sebaliknya, Anchesta penasaran dengan penggunaan bot.

Bot adalah robot berbasis perangkat lunak yang dapat menginfeksi dan pada akhirnya mengendalikan sistem komputer. Dengan menggunakan serangkaian botnet skala besar, Ancheta mampu memasuki lebih dari 400.000 komputer pada 2005.

Ia pun kemudian menyewakan mesin ini kepada perusahaan periklanan dan juga dibayar untuk memasang bot atau ad-ware secara langsung pada sistem tertentu.

Ancheta kemudian ditangkap dan dijatuhi hukuman 57 bulan penjara, dan menjadi pertama kalinya seorang hacker dipenjara karena penggunaan teknologi botnet.




Sumber : Kaspersky.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x